Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Bunda Fat Konser Bareng Nasyid Indonesia di MAN Sukamanah Islamic Expo Tasikmalaya

Hari Selasa tanggal 22 Nopember 2016, Bunda FAT bersama Rombongan Yayasan Nasyid Indonesia yang dipimpin oleh Teddy Snada memasuki tempat acara

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Bunda Fat Konser Bareng Nasyid Indonesia di MAN Sukamanah Islamic Expo Tasikmalaya
ist
Bunda Fat 

Hari Selasa tanggal 22 Nopember 2016, Bunda Fat bersama Rombongan Yayasan Nasyid Indonesia yang dipimpin oleh Teddy Snada memasuki tempat acara pagelaran Man Sukamanah Islamic Expo Tasikmalaya, disambut 3000 anak-anak santri membuat suasana haru tak terkendali.

Acara pembukaan berjalan lancar dan dilanjutkan dengan lomba 29 Group Nasyid Sejawa Barat, dan sudah menjadi tradisi dalam acara lomba Bunda FAT, Teddy Snada & Ali Sastra didapuk panitia untuk menjadi Juri lomba Group Nasyid sejawa Barat.

Jam berjalan begitu rapat menit demi menit, sampailah pada penghujung acara Bunda Fat membawakan PARADE PUISI ILLAHI bersama 2 putri santri membacakan puisi yang berjudul TITIP RINDU BUAT IBU.

Para santri mendengarkan begitu serius, lama kelamaan begitu menegangkan, akhirnya tidak tertahan lagi, lalu pecahlah isak tangis butir-butir air mata membasahi diseluruh kedua kelopak mata 3000 penonton.

Pembacaan puisi bait demi bait dari Bunda Fat bersama 2 putri santri membuat suasana larut membius hati bagi yang mendengarkan, inilah cuplikan puisinya :

 Berapa lama, berapa banyak biayaya yang dikeluarkan oleh kedua orang tuaku dulu…?

 Mereka tidak pernah berhitung untuk anaknya,……lalu aku bertanya barapa kali dalam 1

Berita Rekomendasi

hari aku berdoa untuk ibu….?

 Ibu aku rindu….aku rindu ibu, ketika dalam kandungan aku hanya menunggu asupanmu, gerakku sungguh terbatas, 9 bulan 10 hari aku bertahan, ibuku letih, ibuku lelah dalam mengandungku.

 Kini aku sudah tumbuh dewasa hingga berada di Pesantren ini.

 Ibu…..? hatiku beku sentuhan jemarimu tak pernah aku rasakan lagi….apakah rindu ibu sama dengan

rinduku bu….?

 Rasanya badanku demam…tapi aku nggak bisa pulang bu karena peraturan pesantren.

 Ya Allah sentuhlah hati ibuku agar tergerak langkah kakinya menjengukku ….anakmu sedang sakit bu……?

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas