Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pemuda Maluku Belajar Jadi Pengusaha
Pemuda Maluku diharapkan tidak hanya menjadi job seeker ketika selesai menamatkan bangku pendidikan tinggi, tapi harus menjadi job creator.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNERS - Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2017 menggelar rangkaian kegiatan Road To HPN 2017 yakni Workshop "Creativepreneurship" Menuju Mahasiswa Maluku Berdaya Saing Global di Universitas Pattimura, Ambon, Rabu, (7/12).
Sasaran kegiatan ini adalah mahasiswa se Provinsi Maluku yang akan menjadi tuan rumah HPN 2017. Sebanyak 2.000 mahasiswa yang didominasi dari Universitas Pattimura menghadiri workshop ini.
Kegiatan "Creativepreneurship" ini akan diisi tentang pelatihan bagaimana meningkatkan daya saing, dan meningkatkan jiwa wirausaha (character building) serta keterampilan wirausaha (Competency Building).
Ada juga sesi "Success Story" oleh pengusaha sukses Reza Valdo Maspaitella dan Witjaksono yang merupakan pengusaha sukses yang memulai usaha dari nol.
Salah satu pembicara, motivator wirausaha Indonesia, Hery Margono mengatakan kegiatan ini ditujukan untuk membangkitkan potensi di Provinsi Maluku, terutama potensi sumber daya manusianya, agar dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada di Provinsi Maluku, khususnya Kota Ambon.
Apalagi, selama ini, maindset pemuda di Maluku lebih cenderung ingin menjadi pegawai negeri, polisi, tentara, atau profesi lainnya, sementara jiwa wirausaha masih rendah.
Berbagai upaya dipersiapkan para motivator untuk membangkitkan semangat wirausaha pemuda Maluku, antara lain melalui character building dan competency building.
"Semua orang bisa jadi pengusaha. Jadi pengusaha gak harus punya bakat, dan jadi pengusaha gak selalu harus ada modal," papar Hery.
Perubahan paradigma ini didorong agar pemuda Maluku lebih produktif dan memiliki daya saing. Apalagi mengingat potensi sumber daya Maluku sangatlah besar, mulai dari sektor perikanan, yang merupakan lumbung ikan nasional, hingga sektor pariwisata.
Melalui kegiatan workshop ini, pemuda Maluku diharapkan tidak hanya menjadi job seeker ketika selesai menamatkan bangku pendidikan tinggi, tapi harus menjadi job creator.
"Maluku punya laut,punya ikan, punya pariwisata. Selama ini ikan hanya dijual mentah saja. Bagaimana caranya melakukan added value. Pengusaha itu melakukan added value, diolah kembali, sehingga nilainya lebih tinggi," kata Hery.
Sementara pada kesempatan yang sama, perwakilan Panitia Pusat HPN 2017 Nurjaman kepada mahasiswa yang hadir di Auditorium Universitas Pattimura mengatakan, panitia sengaja menghadirkan para motivator nasional, sebagai upaya mewujudkan tema HPN 2017 yakni Maluku Kembali ke Laut.
"Lewat HPN, mengubah paradigma Maluku agar menyeimbangkan antara kehidupan darat dan laut. Kita ingin Maluku, dan Indonesia pada umumnya, memiliki masa depan yang baik," kata Nurjaman.
Kegiatan workshop "Creativepreneurship" ini merupakan salah satu kegiatan yang khusus ditujukan bagi mahasiswa di Maluku. Ada juga kegiatan lain yakni sesi "Branding" oleh yang ditujukan kepada Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) Provinsi Maluku untuk meningkatkan brand Provinsi Maluku, serta workshop pembentukan karakter kepemimpinan bagi siswa SMU se Ambon.
Panitia HPN 2017