Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Saatnya SBY Deklarasikan Diri Sebagai Kekuatan Oposisi
Sekali cuit saja langsung bisa menggetarkan jagad perpolitikan, apalagi jika SBY bersedia melakukan lebih dari sekedar cuitan.
Editor: Malvyandie Haryadi
PENULIS: Sya'roni
Ketua Presidium PRIMA
(Perhimpunan Masyarakat Madani)
TRIBUNNERS - Akhirnya mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak tahan menyaksikan dinamika yang terjadi, dan menumpahkan kegundahannya dalam sebuah cuitan di media sosial.
Tak ayal, cuitan tersebut langsung mengundang respon yang sangat luar biasa, baik yang bernada memihak maupun yang menyatakan ketidaksetujuannya.
Membludaknya respon dari masyarakat menunjukkan bahwa keberadaan SBY masih sangat diperhitungkan.
Sekali cuit saja langsung bisa menggetarkan jagad perpolitikan, apalagi jika SBY bersedia melakukan lebih dari sekedar cuitan.
Salah satu penyebab situasi kian memanas akhir-akhir ini, karena tidak berjalannya fungsi kontrol dari partai politik.
Koalisi Merah Putih (KMP) yang diharapkan menjadi kekuatan penyeimbang ternyata keburu kocar-kacir dengan satu per satu anggotanya merapat ke rejim penguasa, akhirnya tinggal Partai Gerindra dan PKS saja.
Seiring berjalannya waktu kedua partai ini pun terasa bagai ban kempes yang tak mampu memainkan peran oposisi.
Dengan melemahnya kekuatan oposisi, rejim penguasa di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo melenggang tanpa hambatan berarti. Semua kebijakannya, meskipun ada yang kontroversial, berjalan mulus-mulus saja.
Rakyat hanya bisa bergumam, tanpa bisa memberikan perlawanan berarti. Sepak terjang rejim penguasa makin sulit dilawan.
Sampai akhirnya mencuatlah kasus Ahok yang oleh kelompok Islam dianggap telah meninstakan agama Islam.
Umat Islam merasa bahwa rejim penguasa melindungi Ahok, sehingga umat Islam bergerak dalam jumlah yang sangat massif untuk mendorong proses hukum terhadap Ahok.
Memang gerakan tersebut berhasil membawa Ahok ke meja pengadilan. Namun, ternyata rentetan peristiwanya tidak berhenti sampai di sini.
Dari media sosial, jelas tergambar konflik yang sangat luar biasa antara rejim penguasa dengan kelompok Islam pimpinan Habib Rizieq Shihab.
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.