Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Budayawan dan Intelektual Kampus Didorong Urun Rembug Persoalan Kebangsaan
Kalangan budayawan dan intelektual kampus didorong untuk urun rembug terhadap persoalan sosial kemasyarakatan
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Kalangan budayawan dan intelektual kampus didorong untuk urun rembug terhadap persoalan sosial kemasyarakatan dan ekonomi yang saat ini terjadi di Tanah Air.
Keterlibatan mereka diharapkan mampu menurunkan eskalasi yang saat ini terjadi.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN Anang Hermansyah mengatakan keterlibatan para budayawan dan kaum intelegensia dari perguruan tinggi dalam persoalan kebangsaan yang saat ini terjadi diharapkan dapat menurunkan eskalasi.
"Saya mengharapkan kalangan budayawan dan intelektual kampus untuk urun rembug dan mencari formulasi jalan keluar atas persoalan yang saat ini dirasakan masayarakat Indonesia. Sikap saling curiga, saling membully, saling melapor sungguh meresahkan kita semua," kata Anang di gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Anang menyebutkan, di tengah situasi karut marut seperti saat ini dibutuhkan pemikiran yang terbebas dari kepentingan kelompok jangka pendek.
Dia menyebutkan kalangan budayawan dan intelektual kampus dinilai memilki pikiran yang jernih dan otentik terhadap persoalan yang saat ini mengemuka.
"Budayawan dan intektual yang tidak partisan diharapkan dapat menyalakan lilin di tengah hiruk pikuk seperti saat ini," tambah Anang.
Musisi asal Jember ini mengusulkan agar MPR sebagai lembaga tinggi negara yang fokus pada persoalan ideologi negara dan konstitusi dapat mengambil inisiatif menggelar dialog kebangsaan seluruh elemen bangsa dengan melibatkan secata aktif para budayawan dan intelektual kampus.
"Saya mendorong MPR dapat mengambil inisiasi ini bersama kalangan budayawan dan intelektual kampus non partisan untuk menggelar dialog kebangsaan yang targetnya terciptanya rujuk nasional. Karena saat ini yang terjadi adalah situasi merajuk nasional," cetus Anang.
Selain masalah sosial kemasyarakatan, Anang juga menyoroti kenaikan harga bahan pokok yang naik di tengah masyarakat.
Dia mengaku saat bertemu dengan konstituen di daerah pemilihannya, masalah kenaikan harga bahan pokok menjadi salah satu keluhan yang paling banyak dipersoalkan. "Biaya hidup masyarakat saat ini semakin mahal. Kenaikan bahan pokok menjadi pemicunya. Masalah ini juga harus segera diperhatikan oleh pemerintah," saran Anang.
PENGIRIM: ANANG HERMANSYAH