Staf Khusus Presiden Gelar Talkshow 'Pemimpin Zaman Now'
Hal ini dikatakan oleh Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono dalam sebuah acara talkshow.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Seorang pemimpin harus melihat keberagaman sebagai anugerah dari Allah SWT, bukan sebagai alat untuk memecah belah bangsa guna mencapai tujuan politik semata.
Hal ini dikatakan oleh Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono dalam sebuah acara talkshow #pemimpinzamannow di Paris Van Java, Bandung (4/11).
Diaz menekankan, “Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan bahwa dunia ini sedang berubah dengan cepat, khususnya terkait perkembangan teknologi. Jika bangsa kita tidak berubah dengan cepat dan selalu melakukan hal-hal yang bersifat rutinitas, maka akan tertinggal oleh bangsa lain.”
Dalam hal ini, seorang pemimpin zaman now haruslah kreatif dan produktif, dan mengedepankan azas kerja, kerja, kerja.
Lebih lanjut, produktivitas pemerintah saat ini telah dirasakan dengan terbangunnya infrastruktur yang baik, penetapan BBM satu harga, penurunan harga semen di Papua, pemberian bantuan seperti Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat, kemudahan dalam mengurus sertifikat, dan lain-lain.
Penyanyi Andien yang hadir sebagai salah satu pembicara mengatakan, “Di era Presiden Jokowi, ekonomi kreatif dan industri lokal mendapatkan dukungan luar biasa.”
Sementara itu, bintang muda sepak bola PERSIB Bandung Febry Haryadi memuji dampak positif dari kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo terhadap bidang olahraga yang digelutinya.
"Liga Presiden memungkinkan pemain bola melanjutkan hidup di tengah ketidakpastian,” tutur seorang rising star yang sedang dilirik oleh Selangor FA, Malaysia.
Perubahan ini pun juga dirasakan oleh duo Srikandi Indonesia Fransiska Ikiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, mahasiswi Universitas Parahyangan yang sudah berhasil mendaki enam dari tujuh gunung tertinggi dunia, atau yang biasa disebut The Seven Summits.
“Pendakian di Indonesia sekarang lebih tertata dari segi jumlah pendaki jadi alam lebih terlindungi,” sambung mereka yang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk melakukan pendakian puncak ketujuh, Mount Everest, pada awal tahun 2018.
Tidak lupa, stand-up comedian Mongol Stres juga merasakan bahwa pulau-pulau terluar Indonesia saat ini telah mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak, terutama setelah kunjungan Presiden Jokowi ke pulau Miangas. “Sangihe, daerah saya, kurang buku cetak dulu, dan tidak ada sinyal 4G dulu. Sekarang semua ada,” tandasnya.
#pemimpinzamannow merupakan sebuah kegiatan lanjutan dari acara #toleransijadiaksi yang sempat dilaksanakan di Gandaria City, Jakarta pada bulan September yang lalu, yang juga dimeriahkan oleh artis ternama termasuk Cak Lontong, Akbar, Nadine Chandrawinata, Imam Darto, dan Ayushita.
Adapun kedua acara tersebut merupakan acara dari program payung #dengaryangmuda, yang digagas oleh Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono untuk menyasar generasi milenials.
Selain Andien, Mongol Stres, Febry Persib, dan duo pendaki wanita Indonesa, acara di Bandung ini juga diisi Larasyernita (fashion blogger), Harid Prakasao (Ardan Radio host), dan Andre Blake (make-up artist), dan dimeriahkan oleh band lokal TwoTripleO. Sekitar 500 kaum muda dari 78 SLTA dan 41 komunitas Kota Bandung, termasuk Bandung Creative City Forum, turut hadir.