Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
UKI Bertransformasi Hadapi Perkembangan Era Digital
Metode pengajaran diubah menjadi partisipatif dengan dukungan multimedia melalui diskusi-diskusi yang lebih menarik.
Editor: Malvyandie Haryadi
Pergeseran perilaku dan gaya hidup ini dipicu oleh cepatnya gelombang ekonomi digital yang mengganggu (disrupt) bisnis-bisnis konvensional.
Kehadiran berbagai e-commerce dari bisnis digital ini memang memberikan banyak kelebihan, seperti harga yang kompetitif, lebih efektif dan efisien karena tak perlu menguras energi, waktu dan biaya lainnya.
Perkembangan masif ini memberikan ruang yang besar untuk bertumbuh. Ini merupakan peluang dan suatu keniscayaan.
Saatnya untuk menjemput dan bukan hanya sebagai penonton pasif. Akan ada banyak lapangan kerja dan juga peluang usaha yang terbuka.
Karena itu setiap orang perlu mengembangkan keahlian bisnis yang sudah harus bertransformasi menuju digital.
Profesi-profesi yang terkait dengan digital bisnis akan sangat berkembang di masa depan, seperti bidang manajemen bisnis digital (digitalized business), digitalized marketing, digitalized industry, digitalized supply chain, digitalized design, digitalized tourism, programmer, social media spesialist, dan banyak profesi lain yang akan muncul dengan kemampuan dalam membuat model-model bisnis yang baru.
Universitas Kristen Indonesia (UKI), sebagai universitas swasta tertua di Indonesia, lahir tahun 1953, sedang berbenah untuk menghadapi itu semua.
Mahasiswa UKI berasal dari sabang sampai merauke tanpa memandang apapun, memiliki rasa nasionalisme tinggi dalam berbangsa dan bernegara, bertanggung-jawab, dan disiplin, untuk melayani, bukan dilayani.
Dengan jumlah alumni sekitar 50.000 orang lulusan yang tersebar secara global dan nasional, berkarier sebagai pemimpin-pemimpin bisnis utama, dan menduduki berbagai jabatan pemerintahan di tingkat puncak, UKI menangkap adanya suatu peluang untuk melakukan transformasi menuju ekonomi baru.
Ini bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. UKI, Dr.Posma Hutasoit melihat pentingnya transformasi di dalam universitas dilakukan, baik transformasi kurikulum, proses belajar mengajar, sampai penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Transformasi dilakukan oleh semua unit di dalam universitas dengan melakukan kolaborasi secara bersama-sama yang dimulai dari dalam. Semua ide-ide kreatif dan inovasi tidak boleh lagi dihalangi di era ini, tetapi dengan kolaborasi, semuanya masalah akan dicarikan solusinya untuk mencapai tujuan dan keberhasilan. Ini adalah “the next big think” bagi UKI.
Dinyatakannya juga, UKI memiliki visi yang sama dengan Presiden Jokowie, di tengah pembangunan ekonomi melalui infrastruktur dan maritim, untuk segera melakukan transformasi kurikulum-kurikulum secara inovatif yang dibutuhkan dunia kerja, seperti ekonomi dan bisnis digital, manajemen ritel, manajemen logistik, atau lainnya dalam menjawab tantangan zaman.
Sehingga UKI secara dinamis dapat ikut serta mempersiapkan 58 juta tenaga terampil yang dibutuhkan pasar kerja satu tahun ke depan yang mulai berubah sampai pada 2034, sebagai universitas yang unggul.
Seiring dengan momentum bertransformasinya Fakultas Ekonomi UKI menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dekan Dr.Josephine Tobing men-support agar ilmu-ilmu bisnis yang dikembangkan tidak lagi melihat ke belakang, tetapi jauh ke depan.