Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Komunitas Equestrian Pertanyakan Komitmen PP Pordasi

Pergelaran Pesta Olahraga Antar-negara Asia, Asian Games 2018 tinggal tujuh bulan lagi, ibaratnya sudah dipelupuk mata. Namun, nuansa keprihatinan yan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Komunitas Equestrian Pertanyakan Komitmen PP Pordasi
ist
Sebagian dari rider equestrian yang mengikuti pelatihan jumping dan eventing dengan pelatih asal Belanda Pieter Jan Berkers. Ikut berfoto, pelatih Nico Pelealu dan manajer tim Fatchul Anas 

Dalam konteks ini komunitas equestrian tentunya ingin mengetahui sesungguhnya apa dan bagaimana persiapan Pordasi untuk menyambut kompetisi berkuda ketangkasan Asian Games XVIII/2018 nanti.

Beberapa waktu lalu mayoritas perwakilan cabor Asian Games ini mengeluhkan minimnya anggaran yang diberikan oleh pemerintah untuk pelatnas.

Total ada 48 cabor yang akan dikompetisikan di Asian Games nanti. Untuk pelatnas masing-masing cabor, sudah ada anggarannya dari pemerintah.

Berkuda, misalnya, mendapatkan dana sebesar Rp10.320.000.000, dari usulan Rp60.887.965.000. Tak ada cabor yang usulannya disetujui besarannya oleh pemerintah.

Cabor berkuda bersama balap sepeda dan karate sama-sama mengusulkan anggaran pelatnas dengan kisaran Rp60-an miliar, walau yang disetujui rata-rata hanya seperenamnya.

Anggaran untuk pelatnas ini tentunya memang jauh dari mencukupi, sebagaimana yang dikeluhkan oleh mayoritas cabor. Untuk itu, masing-masing cabor harus berpikir keras untuk memenuhi anggarannya, tak terkecuali Pordasi.

Ini juga yang harus disosialisasikan oleh petinggi Pordasi kepada komunitas equestrian, termasuk tentunya juga keseluruhan rider yang diproyeksikan tampil di Asian Games tersebut.

Berita Rekomendasi

Petinggi Pordasi tentu tak harus berdiam diri. Pordasi, melalui sekjen yang mestinya menjadi penggerak organisasi, selayaknya berbicara secara terbuka terkait dengan berbagai permasalahan yang terjadi. Ini juga yang tentunya diharapkan oleh masyarakat equestrian.

* Tubagus Adhi, pengamat olahraga nasional

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas