Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Beda di Era 60-an, Komunis Jaman Sekarang Dikhawatirkan Bangkit dengan Cara Lain

"Metode gerakan dan perilaku politiknya bisa saja masih tetap sama di era kebebasan informasi, demokratisasi dan era reformasi ini,"uJar Fahmi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Beda di Era 60-an, Komunis Jaman Sekarang Dikhawatirkan Bangkit dengan Cara Lain
TRIBUN LAMPUNG/WAKOS GAUTAMA
Urdya Sejiwangga diamankan pihak keamanan kegiatan konser musik di Lapangan Saburai, Minggu (8/5/2016) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Angkatan 66 dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia, Fahmi Idris mengatakan, soal komunisme di Indonesia dalam hal ini isu kebangkitan PKI memang tidak muncul dalam bentuk dan format seperti di zaman dulu di tahun 60-an dengan agitasi dan propaganda untuk merebut kekuasaan negara.

"Tetapi motif, metode gerakan dan perilaku politiknya bisa saja masih tetap sama di era kebebasan informasi, demokratisasi dan era reformasi ini,"uJar Fahmi, Senin (15/1/2018).

Dia memberi contoh, dengan melakukan ujaran kebencian pada pemerintahan yang sah, mengadu domba antar ormas, anti terhadap agama, menolak kebhinekaan dan lain sebagainya.

"Kemudian kalau bicara soal ideologi komunisme itu memang akan selalu hidup dengan mengikuti perkembangan dengan pola dan gerakan zaman terkini, isitilahnya sekarang adalah 'zaman now' semisal dengan pola 'pertentangan kelas' antara kaya dan miskin,"sambungnya.

Dia menambahkan, seperti perkembangan terbaru di Banyuwangi Jawa Timur dengan adanya kasus 'palu arit' dalam aksi dan demo warga disana sebenarnya warga tak sadar telah di susupi dan terinfiltrasi dengan simbol-simbol itu serta karena ketidaktahuan.

"Berawal dari kejadian seperti di Banyuwangi inilah cara komunisme mencoba memperkenalkan dirinya dan menunjukan eksistensi keberaadaannya,"pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas