Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
KBRI Beirut Serahkan Bantuan Indonesia kepada Pengungsi Suriah di Lebanon
Senyum dan tawa para penghuni camp tersebut terlihat jelas saat rombongan dari Indonesia menyapa mereka.
Editor: Husein Sanusi
Laporan: Mohammad Nur Salim, Pelaksana Fungsi Politik KBRI Beirut
TRIBUNNEWS.COM - Selasa malam (6/01/2018) waktu Lebanon suasana Camp pengungsi di Kafar Milky, wilayah Akkar, yang berjarak tempuh sekitar 3 jam dari Beirut terlihat riuh ramai saat menerima kedatangan rombongan dari Indonesia.
Senyum dan tawa para penghuni camp tersebut terlihat jelas saat rombongan dari Indonesia menyapa mereka.
Meskipun cekungan mata mereka menyiratkan pesan bahwa mereka dalam kondisi kekurangan gizi, namun rasa haru dan bahagia tak dapat disembunyikan dari wajah-wajah mereka.
Duta Besar RI di Beirut, Achmad Chozin Chumaidy, mendampingi penyerahan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi Suriah di Lebanon yang diberikan oleh AQSA Working Group (AWG) Indonesia.
Bantuan berupa 14 macam bahan pangan yang dikemas dalam kardus diberikan untuk 140 camp di wilayah tersebut. Dalam camp-camp tersebut tak kurang dari 900 orang sedang menjalani hidupnya sebagai pengungsi.
Setelah KBRI Beirut dan Tim AWG melakukan koordinasi dengan Kementerian Negara Urusan Pengungsi, diperoleh informasi teknis mengenai penyampaian sumbangan kepada para pengungsi sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk tahap awal, AWG menyiapkan sebanyak 400 kardus berisi bahan makanan pokok, seperti beras, minyak, tuna kaleng, dan sebagainya.
Salah satu dari penghuni camp tersebut, yang bernama Jasim, mengatakan kepada rombongan bahwa dirinya beserta keluargan telah berada di camp tersebut lebih dari dua tahun. Jasim mengaku berasal dari Dier Zour yang merupakan daerah perbatasan antara Suriah dengan Irak.
Suasana haru-biru terlihat saat Duta Besar RI menyampaikan sepatah kata saat penyerahan bantuan tersebut.
“Kalian semua adalah saudara kami. Terimalah salam dari rakyat Indonesia. Mereka peduli atas nasib kalian semua,” demikian sapa Dubes RI kepada para pengungsi.
Lalu, situasi pun terasa khidmat saat KH Yakhsyallah Mansur, Ketua Rombongan Aqsa Working Group membacakan doa di tengah kerumunan para pengungsi tersebut. Bahkan saking terharunya dengan salah seorang pengungsi berseloroh dari belakang, “doa kalian saja sudah cukup bagi kami”.
Tim AWG yang dipimpin Pembina AWG KH Yakhsyallah Mansur bersama Ketua Umum AWG Agus Sudarmaji, juga seorang relawan Ir. Edy Wahyudi dan seorang relawan medis dr. Djoko Wiyono tiba di Lebanon hari Ahad (4/1) dengan membawa bantuan dari masyarakat Indonesia untuk para pengungsi dari Suriah.
AWG yang merupakan lembaga kemanusiaan yang fokus pada isu pembebasan Masjid Al-Aqsha di Palestina, telah melakukan penggalangan dana di berbagai wilayah Indonesia dan Malaysia sejak dua tahun lalu.
Tim AWG menjalankan misi kemanusiaan di Lebanon sejak 4 Februari hingga 15 Februari mendatang. Setelah bertemu dengan Duta Besar RI di Beirut, Tim AWG diterima langsung oleh Menteri Negara Urusan Pengungsi-Lebanon, Mun’im Merehby pada 5 Februari 2018.
Selama di Lebanon, selain memberikan bantuan secara langsung, Tim AWG juga melakukan asesmen untuk menentukan jenis bantuan yang paling tepat diberikan kepada para pengungsi, termasuk kemungkinan bantuan dalam bentuk capacity building dengan memberikan pelatihan keterampilan yang menunjang hajat hidup saat para pengungsi kembali ke negaranya atau mendapatkan tempat yang tetap di negara ketiga.
Lebanon yang berpenduduk sekitar 4,5 juta orang, saat ini menerima keberadaan pengungsi tak kurang dari 2 juta orang yang berasal dari Suriah dan Palestina.