Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kekuatan Tempur Kapal Perang TNI AL yang Baru Diluncurkan Hari Ini

Pembangunan KCR 60 M ini, merupakan manifestasi penting dari kebijakan dasar pembangunan TNI AL menuju Minimum Essential Force

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kekuatan Tempur Kapal Perang TNI AL yang Baru Diluncurkan Hari Ini
dispenal
KSAL Laksamana TNI Ade Supandi menghadiri peluncuran satu unit Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M Batch 2 

TRIBUNNERS - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi menghadiri upacara peluncuran satu unit Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M Batch 2 sekaligus pengukuhan kapal yang diberi nama Kerambit, bertempat di Shiplift Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia, Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (27/2/2018).

Acara pemberian nama KCR Kerambit dilaksanakan langsung oleh Ny. Endah Ade Supandi sebagai Mother Ship, yang ditandai dengan pemotongan tali pengikat dan pemecahan kendi ke badan kapal.

Baca: Sederet Risiko yang Mengintai Jika Sering Bermain Ponsel di Tempat Gelap

Kemudian dilanjutkan dengan prosesi acara peluncuran KCR secara simbolis yang ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Kasal didampingi Kabaranahan Kemhan dan Dirut PT PAL Indonesia Bapak Budiman Saleh.  

Pembangunan KCR 60 Meter Batch kedua ini, dilaksanakan oleh galangan kapal PT. PAL Indonesia (Persero). Kapal ini memiliki panjang 60 M dan lebar 8,1 M serta jarak jelajah 2400 NM.

Dengan kecepatan maksimal 28 knots, kapal ini mampu membawa 55 kru kapal dengan berat muatan penuh 500 ton. Adapun persenjataan yang dimiliki adalah Meriam 57 mm Bofors/Swedia dilengkapi Rudal China C-705. 

Dalam amanatnya Kasal menyampaikan bahwa pemberian nama Kerambit diambil dari salah satu nama senjata tradisional Minangkabau yang mendunia, dan dikategorikan senjata berbahaya karena dapat digunakan untuk menyayat maupun merobek anggota tubuh lawan secara cepat dan tidak terdeteksi. 

Berita Rekomendasi

“Kerambit digunakan dalam pertarungan jarak pendek yang lebih mengandalkan keberanian dan keahlian bela diri, diharapkan pengawaknya akan memiliki semangat bertempur yang tinggi dalam menghancurkan kapal musuh dengan kemampuan manuver sigap, cepat dan senyap” ujar Kasal.   

Selain itu pembangunan KCR 60 M ini, merupakan manifestasi penting dari kebijakan dasar pembangunan TNI AL menuju Minimum Essential Force yang ditetapkan.

"Dan diharapkan dengan masuknya kapal ini di jajaran TNI AL, dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai komponen utama pertahanan negara di laut,” tegas Kasal.  

Turut hadir dalam acara peluncuran tersebut, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan  (Kabaranahan Kemhan) Laksamana Muda TNI Agus Setiadji, S.E., Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh, Pejabat Kementerian Pertahanan, Pejabat Utama Mabesal, Pemimpin Kotama TNI AL, Para Kepala Dinas terkait di lingkungan Mabesal, Dansatgas Yekda KCR 60 M Kolonel Laut (P) M. Nursid, serta para tamu undangan dari PT Pal Indonesia.  

Dinas Penerangan TNI AL

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas