Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Laporan Perjalanan PPI pada Workshop 'GS White Ribbon Alliance' di Dubai
Workshop diadakan di Dubai selama empat hari diikuti sejumlah negara di Asia termasuk Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - Workshop White Ribbon Alliance diselenggarakan di Dubai UEA, dilaksanakan selama 4 hari dimulai dari tanggal 27 Februari – 02 Maret 2018.
Acara ini dilaksanakan oleh General Secretary White Ribbon Alliance berpusat di Washington DC Amerika Serikat bekerja sama dengang BMGF (Bill and Melinda Gates Foundation).
Adapun acara ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang prioritas Aliansi Nasional dan bagaimana menemukan cara yang tepat untuk dapat mengoperasionalkan rencana strategis dari WRA di seluruh negara anggota.
Acara workshop ini diikuti oleh 4 negara Asia yaitu India, Pakistan, Bangladesh serta Indonesia.
Sebelumnya telah dilaksanakan juga acara workshop untuk anggota WRA regional Afrika pada tanggal 20 – 23 Februari 2018 di Dar Es Saalam.
Pada dua acara tersebut berlangsung komunikasi langsung dan juga berkonsultasi dengan Sekretariat Global untuk membantu memajukan pemantauan, evaluasi, akuntabilitas dan pembelajaran tentang WRA.
Selanjutnya dilakukan kerja kelompok guna mendapatkan umpan balik mengenai jenis data yang ingin dikumpulkan sebagai Aliansi dan bagaimana data tersebut mungkin perlu dikontekstualisasikan untuk masing-masing negara.
White Ribbon Alliance merupakan organisasi sosial yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan Ibu serta anak.
PPI (Pita Putih Indonesia) merupakan salah satu negara anggota WRA sejak tahun 2000.
Pada acara workshop setiap negara peserta diminta untuk dapat memberikan presentasi tentang apa yang dianggap sebagai sebuah “Kesuksean” dan juga “kegagalan”.
PPI yang diwakili oleh Ketua Umumnya Dr. Giwo Rubianto Wiyogo dan salah satu ketua Ibu Dina Sinta Dewi Landini pada penjelasannya mengatakan bahwa kekuatan PPI adalah dalam bidang advokasi serta Informasi, komunikasi dan edukasi, dimana melalui peningkatkan kesadaran praktis akan 'Safe Motherhood” dengan membawa masyarakat bersama-sama.
Tidak hanya memberikan informasi tetapi juga pendidikan praktis sangat penting dalam kampanye kita untuk mengurangi MMR dan menciptakan 'agent” Safe motherhood di seluruh masyarakat.
Kerjasama yang terjalin dengan berbagai pihak seperti pemerintah, organisasi dan juga pihak swasta juga merupakan kekuatan.
Dalam hal kegagalan PPI mengangkat tema kurangnya komunikasi antara pusat dan daerah yang menyebabkan kegiatan hanya bergerak di pusat.