Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Peace Train Indonesia 5 Menjalin Persaudaraan Antar Umat Beragama di Indonesia

Keberhasilan menghelat Peace Train Indonesia (PTI) selama 4 kali berturut-turut kian memacu para penggagas dan penyelenggara untuk terus melanjutkan k

Ditulis oleh: Ahmad Nurcholish, Frangky Tampubolon, Anick HT 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan menghelat Peace Train Indonesia (PTI) selama 4 kali berturut-turut kian memacu para penggagas dan penyelenggara untuk terus melanjutkan ke kota –kota lain di Indonesia.

Kali ini mengambil rute Jakarta – Wonosobo, pada 25 – 27 Mei 2018 ini.

Sebelumnya PTI 1 Jakarta – Semarang pada 15 – 17 September 2017, PTI 2 Jakarta – Surabaya pada 3 – 5 November, dan PTI 3 Jakarta – Yogyakarta pada 26 – 28 Januari 2018, dan PTI 4 Jakarta – Bandung pada 23 – 25 Maret 2018.

Kali ini diikuti oleh 40 peserta dari berbagai agama yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air.

Baca: Adik Nagita Slavina Tenteng Tas Seharga Rp 50 Jutaan, Tapi Malah ada yang Gagal Fokus Ke yang Lain

Peace Train Indonesia adalah program traveling lintas agama dengan menggunakan kereta api, menuju ke satu kota yang telah ditentukan. Kali ini tujuannya adalah Wonosobo Jawa Tengah.

Di kota ramah HAM ini peserta akan mengunjungi komunitas agama-agama, komunitas penggerak perdamaian, rumah-rumah ibadah, dan tokoh-tokoh yang dianggap sebagai actor penting toleransi dan perdamaian antar agama.

Berita Rekomendasi

Mereka juga akan berproses untuk saling belajar, berbagi cerita, berdialog, bekerjasama, mengelola perbedaan, berkampanye, dan menuliskan pengalaman perjumpaan dalam semangat kebersamaan dan persaudaraan.

Mulanya PTI 5 mengambil tujuan kota Temanggung, Jawa Tengah. Tapi karena ada penolakan dari salah satu ormas di sana dan adanya kekhawatiran sejumlah masyarakat program ini justru menimbulkan keresahan dan gejolak yang tak diinginkan, maka kami pindahkan ke Wonosobo, yang pada tahun 2014 telah mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Ramah HAM. Kota ini kemudian menjadi rujukan bagi kota-kota lain untuk menyusul sebagai Kota Ramah HAM.

“KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) Kabupaten Temanggung berpandangan kegiatan sebagaimana dimaksud (PTI) berpotensi mengusik ketenangan umat Islam yang sedang khusyuk melaksanakan ibadah (Puasa, Tarawih, Tadarus, I’tikaf) di bulan Ramadhan… Acara dimaksud tarafnya kegiatan nasional yang mendatangkan anak muda/tokoh lintas agama dari luar kota Kabupaten Temanggung, sehingga bisa berpotensi mengganggu kondusifitas, ketentraman, ketertiban dan kenyamanan masyarakat di Wilayah Temanggung yang akan menghadapi PEMILUKADA. KOKAM PDM Temanggung menghimbau agar kegiatan tersebut untuk tidak dilaksanakan, jika tetap dilaksanakan dikhawatirkan akan memicui konflik, “ demikian lembar himbauan yang ditjukan oleh KOKAM Muhamadiyah Temanggung.

Surat yang ditujukan kepada Bupati Temanggung, Kapolres Temanggung, dan Komandan KODIM 0706 Temanggung ini ditandatangani oleh Kabul Handoyo, S.Or sebagai ketua dan Mujiarto sebagai sekretaris. Surat tertanggal 22 Mei 2018 ini ditembuskan pula Kepala Kantor Kemenag Kab. Temanggung dan Ketua FKUB Kab. Temanggung.

“Demi kebaikan bersama dan menghindari akses di kemudian hari pasca kegiatan maka kami penanggungjawab kegiatan beserta panitia local serta atas masukan dari berbagai pihak untuk memindahkan PTI 5 dari Kab. Temanaggung ke Kab. Wonosobo," terang Pdt. Frangky Tampubolon selaku koordinator PTI 5 ini.

Sementara itu, Anick HT, salah satu penggagas PTI menandaskan letak pentingnya program ini. “Di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap tindak terorisme yang mengancam keamanan dan harmoni kehidupan berbangsa, maka membangun jembatan antarperbedaan adalah keniscayaan. Salah satu alas an dihelatnya Peace Train juga dalam kerangka itu,” terang alumni UIN Syarif Hidayatullah ini.

Direktur Demokrasi.id ini juga menandaskan bahwa kesalingpahaman antarperbedaan tidak mungkin dibangun jika tidak ada proses perjumpaan dan interaksi antara pihak yang berbeda. Semakijn banyak ruang perjumpaan seperti PTI ini, maka keberagaman Indonesia akan semakin kokoh berjalan dalam rel kerukunan dan persatuan.

“Kami berharap anak-anak muda yang mengikuti PTI 5 ini dapat saling belajar, berbagi cerita atas pengalaman di daerah masing-masing dalam merawat kebinekaan dan membangun perdamaian bersama. Mereka semua juga akan belajar bagaimana kehidupan antar-umat beragama di Kab. Wonosobo yang harmoni sehingga menjadi inspirasi bagi peserta untuk diduplikasi di daerah masing-masing,” tutur Ahmad Nurcholish, sekretaris PTI 5 ini.

Baca: Persib Bandung Raih Dua Kemenangan Berarti Karena Mario Gomez Temukan Susunan Pemain yang Pas

Program ini memang diorientasikan untuk menjadi program regular - yang rencananya akan dihelat setiap dua bulan dengan tujuan kota yang berbeda-beda – agar dapat mengeksplorasi sebanyak mungkin kota di Indonesia yang bisa dijangkau melalui moda kereta api, dan melibatkan sebanyak mungkin komunitas muda lintas agama. Program ini juga merupakan bagian dari program nasional kami bertajuk “Narasi Damai Nusantara” yang digagas oleh sejumlah aktivis lintas-agama dan beberapa lembaga yang bergiat dalam isu kebinekaan dan perdamaian.

Acara pelepasan Peace Train Indonesia 5 akan dibuka pada, Jumat, 25 Mei 2018, Pukul 19.00 – 20.00 WIB
Di Ruang VIP Stasiun Senen – Jakarta Pusat.

Acara akan dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dari berbagai agama di Jakarta dan sekitarnya serta sejumlah aktivis muda lintas agama dan alumni Peace Train Indonesia sebelumnya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas