Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Warga Sulit Menggunakan Ambulans, Pemprov DKI Jakarta Harus Inovatif

Seorang warga DKI Jakarta, Haldi mengalami kesulitan mendapatkan layanan Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta baru-baru i

zoom-in Warga Sulit Menggunakan Ambulans, Pemprov DKI Jakarta Harus Inovatif
Kolase Tribun Video
Haldi, warga Tambora, Jakarta Barat, mengeluhkan pelayanan ambulans Dinas Kesehatan DKI Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga DKI Jakarta, Haldi mengalami kesulitan mendapatkan layanan Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta baru-baru ini. Ia mengeluhkan pelayanan AGD Dinkes DKI Jakarta itu saat memesan ambulans untuk ibunya, dengan menyebut kalau mengikuti birokrasi AGD Dinkes DKI Jakarta (Fotocopy KTP dan KK), maka ibunya keburu meninggal.

Menanggapi masalah itu, Pengamat Jakarta Research and Public Policy (JRRP), Rizky Dayana mengatakan prihatin atas kejadian yang dialami Haldi itu. Karena itu, menurut Rizky, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta perlu layanan kesehatan berbasis digital yang dapat menghilangkan hambatan birokrasi.

Baca: Kebijakan Praktis Diperlukan untuk Perkuat Daya Beli Masyarakat.

“Prihatin sekali atas kejadian yang menimpa Pak Haldi. Karena itu, sangat urgen bagi Pemprov (DKI Jakarta) mencari solusi masalah ini. Saya pikir layanan kesehatan Dinkes termasuk ambulans perlu inovasi kekinian, yaitu digitalisasi. Saya melihat solusi itu ada di Aplikasi Jakarta Sehat yang sebentar lagi diresmikan gubenur dan wagub (wakil gubernur) DKI Jakarta,” kata Rizky kepada media di Jakarta (2/7/2018).

Lebih lanjut, Rizky mengatakan layanan kesehatan berbasis digital akan membuat warga Jakarta mendapatkan layanan kesehatan dengan mudah, murah, dan cepat.

“Tak perlu menunggu-nunggu lagi fotocopy KTP dan KK, saat emergency dengan layanan kesehatan digital, warga Jakarta tinggal pesan lewat HP dan langsung akan dilayani,” ungkap Rizky.

“KTP dan KK sudah terverifikasi sebelumnya pada tahap membuat akun, bukan saat pemanggilan. KTP dan KK ini juga berfungsi sebagai filter dari pemanggil palsu,” lanjutnya.

Baca: Polisi Periksa 10 Satpam Terkait Kasus Penembakan Mobil Karyawan JICT

Rizky menambahkan pula layanan kesehatan berbasis digital bukanlah layanan parsial. Layanan ini, lanjutnya, terdiri dari semua jenis layanan dan fasilitas pelayanan kesehatan.

Berita Rekomendasi

“Tentu tidak hanya ambulans, digitalisasi harus mencakup semua jenis layanan seperti dokter, obat-obatan, dan alat kesehatan. Dan dari semua fasilitas pelayanan kesehatan, seperti faskes dinkes, swasta, dan TNI Polri. Ini harus segera direalisasikan. Jangan sampai kejadian Pak Haldi terulang,” kata Rizky.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas