Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Sistem Zonasi dan Kultur Pesantren

Masa penerimaan peserta didik baru tahun 2018 banyak menuai polemik yang membuat kisruh dunia pendidikan di indonesia. Khususnya dikalangan orang tua

zoom-in Sistem Zonasi dan Kultur Pesantren
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Orang tua mendampingi anaknya melakukan proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 di SMA Negeri 20, Jalan Citarum, Kota Bandung, Selasa (10/7/2018). Pendaftaran PPDB Tahun Pelajaran 2018/2019 tingkat SMA/SMK berakhir 10 Juli 2018. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Pendidikan Pesantren Sebagai Solusi

Jika jarak dijadikan solusi dengan alasan untuk pemerataan pendidikan, itu merupakan sistem yang tidak mendukung satu sama lain.

Sebuah kultur pendidikan semestinya seorang pelajar/calon peserta didik yang ingin tholabul ilmi tak menghiraukan jarak itu dekat ataupun jauh dari radius berapa pun.

Kita lihat dari kacamata pesantren, mereka yang tholabul ilmi ke pesantren rata-rata dari luar kota dari pesantren tersebut.

Itu menunjukan bahwa minat masyarakat untuk mempercayakan anak-anaknya pada lembaga pendidikan pesantren sangat tinggi.

Bisa dilihat dari peningkatan jumlah pondok pesantren di indonesia. Dilansir dari Data kementrian agama tahun 2018 pesantren yang tercatat resmi di PPDP(Pangkalan Data Pondok Pesantren) sejumlah 25.938 dengan jumlah seluruh santri 3.962.700.

Di pesantren tak hanya di beri ilmu pengetahuan, pendidikan karakter yang menjadi unggulan disana. Jadi mengapa kita selalu mempermasalahkan jarak.

Berita Rekomendasi

Semua orang sebenarnya berhak ingin menuntut ilmu dimanapaun.

Disini perlu pengakajian benar-benar matang dalam penerapan sistem zonasi ini.

Memang semua orang tua dan calon peserta didik wajar ketika mereka memilh sekolah yang agak jauh dari daerah meraka tetapi fasilitas dan mutu pendidikannya layak. Dibandingkan sekolah yang dekat dengan daerah mereka tetapi mutu dan kualitasnya rendah.

Jadi melihat dari pesantren peserta didik yang heterogen akan mengembangkan nalar dan karakter peserta didik untuk memotivasi untuk belajar. Mereka tak hanya berteman dengan teman se daerahnya, akan tetapi mereka akan lebih menjumpai kelas dan teman yang heterogen sehingga memunculkan pola pikir yang beragam dan pengalaman yang banyak.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas