Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Siswa Tidak Sarapan Berangkat ke Sekolah Jadi Tantangan Pendidikan Dasar di Sumba Tengah
Tingginya persentase siswa yang berangkat ke sekolah tidak sarapan terlebih dahulu, disinyalir menjadi salah satu kendala besar kualitas siswa di Sumb
“Buku-buku untuk mengenalkan huruf juga masih jarang, umumnya hanya buku-buku teks pembelajaran,” ujarnya.
Baca: Kini Sudah Besar, Baim Cilik Masih Terlihat Menggemaskan
Agar kondisi tersebut bisa diatasi, pada konsultasi publik yang diprakarasi oleh INOVASI ini, ada beberapa langkah yang menurut Bupati Sumba Tengah Umbu Sappi Pateduk perlu dilakukan dari penerima layanan pendidikan, diantaranya memaksimalkan peran komite sekolah dan masyarakat.
“Pemerintah desa bersama sekolah kita harapkan terlibat dalam meningkatkan kesadaran orang tua siswa terhadap apa yang penting dilakukan terhadap anak didik agar kualitasnya menjadi lebih baik,” ujarnya.
Bupati Sumba Tengah juga berharap Linmas bisa bekerjasama dengan kepala desa dan sekolah untuk memastikan penerima layanan mendukung aktifitas peserta didik dalam memaksimalkan penerimaan layanan.
Menurut bupati, penyedia layanan dan penerima layanan pendidikan harus saling mendukung.
Tanpa sinergi yang baik, walau alokasi dana APBD untuk pendidikan besar, kemajuan pendidikan Sumba Tengah akan sulit tercapai.
Untuk penyedia layanan, Bupati Sumba Tengah menegaskan perlunya program peningkatan kualifikasi dan kompentensi guru melalui pelatihan dan bimbingan teknis. “Selain itu penyelenggaraan program pembelajaran dengan menggunakan bahasa daerah untuk kelas awal juga perlu diterapkan,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan lokakarya analisis APBD Sumba Tengah ini adalah Ketua Komisi 1 DPRD Sumba Tengah, Abdul Fatah.
Fatah mendesak semua pihak menjalankan komitmen dan menindaklanjuti hasil pertemuan.
INOVASI diharapkan juga bisa berperan dalam menjembatani semua pihak agar kualitas pendidikan di Sumba Tengah, terutama untuk literasi dan numerasi, bisa membaik.
“Kita tak bisa jalan sendiri-sendiri,” ujarnya.
INOVASI merupakan program pendidikan kemitraan pemerintah Australia dan Indonesia. Di NTT, program ini diluncurkan pada tanggal 2 November 2017 dan akan berakhir pada akhir tahun 2019.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.