Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Gelar Simposium di Moskow, Pelajar Indonesia Sedunia Songsong Indonesia Emas 2045

Seminggu setelah berakhirnya perhelatan Piala Dunia Rusia 2018, Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (PERMIRA), dan Perhimpunan Pelajar Indonesia

zoom-in Gelar Simposium di Moskow, Pelajar Indonesia Sedunia Songsong Indonesia Emas 2045
ISTIMEWA
Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi membuka Simposium Internasional PPI Dunia ke-10 di Moskow, 23 Juli 2018 

Siaran pers KBRI MOSCOW 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seminggu setelah berakhirnya perhelatan Piala Dunia Rusia 2018, Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (PERMIRA), dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menggelar Simposium Internasional ke-10 tahun 2018 pada 23-27 Juli 2018 di Moskow, Rusia.

Baca: Persib Torehkan 3 Catatan Manis Jika Berhasil Menumbalkan Persebaya

Simposium yang bertemakan kontribusi pemuda dalam strategi pembangunan nasional menuju Indonesia emas 2045 dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, Senin (23/7/2018).

Baca: Syahrini Bakal Adakan Konser Tunggal Jambul Khatulistiwa, Rupanya Ini Kebiasaannya Sebelum Manggung

“Saya menyambut baik dan mendukung penyelenggaraan Simposium ini dan berharap dari kegiatan ini dapat dihasilkan pemikiran-pemikiran segar dan baru dalam menuju Indonesia Emas tahun 2045,” kata Dubes Wahid dalam sambutannya.

Simposium ke-10 ini dihadiri oleh lebih dari 150 orang atau yang terbesar sepanjang penyelenggaraan Simposium.

Para peserta yang hadir adalah perwakilan 29 PPI dari 29 negara di Amerika, Eropa, Asia dan Oseania, Timur Tengah dan Afrika, perwakilan dari 4 Badan Eksekutif Nasional (BEM) perguruan tinggi di Indonesia, dan sejumlah tamu undangan, termasuk para pembicara.

Sebagai pembicara kunci dalam simposium adalah, Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala Kepolisian RI dan Mahyudin, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI.

Berita Rekomendasi

Dalam paparannya mengenai peran pemuda dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara dominan, Kapolri Tito Karnavian mengatakan bahwa dalam sejarah bangsa Indonesia, pemuda selalu terdepan dalam pembangunan dan perubahan untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih baik.

Menurut Kapolri, PPI yang memiliki pengetahuan dan wawasan internasional, termasuk networking dan budaya dapat membangun komunikasi dengan pemuda di dalam negeri untuk memberikan sumbangsing dan menjadi agen perubahan.

Ditambahkan perlunya membuat networking diaspora Indonesia yang kuat yang berdampak internasional, khususnya di bidang ekonomi.

Baca: Situasi Kembali Normal Pascaledakan di Dekat Kedubes AS di Beijing

Sementara, Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan berdasarkan hasil proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010-2035, Indonesia berada dalam periode bonus demografi.

Pendidikan sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Jika kualitas dan mutu pendidikan generasi muda dapat ditingkatkan, produktivitas dan keterampilan tenaga kerja akan meningkat pula sehingga dapat memiliki daya saing secara global.

Simposium juga menghadirkan berbagai kalangan sebagai pembicara, baik pemerintah, akademisi, maupun pelaku bisnis. Isu-isu yang dibahas dalam diskusi panel mengenai akselerasi pembangunan daerah, pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi kreatif dan pariwisata.

Di antara para pembicara adalah Deputi V Kantor Staf Presiden RI Jaleswari Pramodhawardani, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural Esthy Reko Astuti, Staf Ahli Menteri Perindustrian Imam Haryono, Ketua Asosiasi Dosen Indonesia Dino Patti Djalal, CEO Selasar Miftah Sabri, Ketua Himpungan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J. Rachbini dan lainnya.

Para pembicara mengemukakan bahwa tahun 2030 Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat ke-5 dunia berdasarkan proyeksi lembaga-lembaga finansial global, yaitu Standard Chartered Bank dan PricewaterhouseCoopers (PwC), dan ke-7 menurut McKinsey Global Institute. 

PricewaterhouseCoopers (PwC), bahkan memprediksikan tahun 2050 Indonesia akan menjadi negara ekonomi terkuat ke-4 dunia, setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat.

Baca: AC Milan Tolak Tawaran Juventus Barter Bonucci dengan Higuain

Para pembicara menekankan bahwa hal tersebut dapat dicapai dengan berbagai persyaratan, seperti pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, peran aktif generasi muda, stabilitas ekonomi, politik dan keamanan.

Pada Simposium ke-10 ini dilakukan pemilihan koordinator PPI Dunia periode 2018-2019. Tongkat kepengurusan beralih dari Pandu Utama Manggala kepada Fadjar Mulia dari PPI Thailand. Ketua PERMIRA Jeff Kalengkongan berharap semua mahasiswa di seluruh dunia dapat lebih aktif, bersatu dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa Indonesia.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas