Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

PESPARAWI Nasional Hidupkan Kota Pontianak

Oleh karena itu suasana kota Pontianak amat hidup dan benar-benar menghidupkan nuansa sosial khas Indonesia

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in PESPARAWI Nasional Hidupkan Kota Pontianak
TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA
Ibadah bersama sekaligus launching Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XII di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, jalan A Yani, Pontianak, Senin (28/8/2017) malam. Pesparawi ke XII ini mengangkat tema Mataku Tetap Terarah Kepada Tuhan, Sebab Ia Mengeluarkan Kakiku dari Jaring (Mazmur 25:15), dan sub tema adalah Melalui Pesparawi, Gereja Memperbaharui Mental dan Komitmen Untuk Membebaskan Masyarakat Dari Jaring Kemiskinan dan Kerusakan Lingkungan demi Indonesia Baru. 

Oleh : Untung Sidupa, Aktivis Pedesaan Kalimantan Barat

SEJAK akhir minggu keempat Juli lalu, Pontianak bak menerima "hujan berkat" karena menjadi tuan rumah pesta paduan suara gerejawi (PESPARAWI) Nasional.

Apalagi Ketua umum Pesparawi  menyebut acara perhelatan dianggarkan puluhan milyar rupiah yang merupakan anggaran nasional.

Belum lagi anggaran dari 34 provinsi bagi sekitar 8.000 peserta dan melibatkan komunitas secara inklusif.

Melihat perjalanan Pesparawi sebelumnya selalu melibatkan komunitas dari agama lain.

Pesparawi di Ambon pantianya melibat sekitar 80 persen komunitas muslim, bahkan di Kendari Sul-tra ketua panitia Pesparawi adalah gubernur

Perhelatan suatu agama di tanah air selulu menggambarkan keteduhan suasana penyembahan pada Sang Khalik.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu suasana kota Pontianak dalam seminggu amat hidup dan benar-benar menghidupkan nuansa sosial khas Indonesia.

Penduduk kota pontianak merasakan sukacita yang tergambar dari pelayanan baik oleh penjaja kuliner pinggir jalan, restoran besar, hotel hingga pelayanan di pusat-pusat budaya dan wisata yg ada di dalam kota pontianak.

Di gereja-gereja pun nuansa kebersamaan seiman begitu cair.

Maka, tidak heran di hari minggu setiap kontingen menggunakan waktu ibadah sekaligus menjadi ajang gladik-resik lagu-lagu yang akan dilombakan.

Tim pesparawi puas, jemaah pun dikuatkan, maka terjadilah suatu penyembahan pada Tuhan Yang Maha Esa.

Beberapa pusat wisata yang dikunjungi seperti wisata Tirta Sungai Kapuas, Katedral sebagai wisata rohani dalam kota, tugu khatulistiwa, pusat handycraft, wisata kuliner sekitar jalan Gajah mada, rumah Adat Dayak dan Melayu tak ketinggalan pusat buah Durian sekitar pasar mawar.

 Berapakah yang diraup dari gema pesparawi ?

Hitungan sederhana jika setiap peserta membelajakan uangnya rata-rata Rp 100 ribu setiap hari, oleh 8.000 orang maka berimbas pada ekonomi masyarakat Pontianak.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas