Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
PESPARAWI Nasional Hidupkan Kota Pontianak
Oleh karena itu suasana kota Pontianak amat hidup dan benar-benar menghidupkan nuansa sosial khas Indonesia
Editor: Eko Sutriyanto
Oleh : Untung Sidupa, Aktivis Pedesaan Kalimantan Barat
SEJAK akhir minggu keempat Juli lalu, Pontianak bak menerima "hujan berkat" karena menjadi tuan rumah pesta paduan suara gerejawi (PESPARAWI) Nasional.
Apalagi Ketua umum Pesparawi menyebut acara perhelatan dianggarkan puluhan milyar rupiah yang merupakan anggaran nasional.
Belum lagi anggaran dari 34 provinsi bagi sekitar 8.000 peserta dan melibatkan komunitas secara inklusif.
Melihat perjalanan Pesparawi sebelumnya selalu melibatkan komunitas dari agama lain.
Pesparawi di Ambon pantianya melibat sekitar 80 persen komunitas muslim, bahkan di Kendari Sul-tra ketua panitia Pesparawi adalah gubernur
Perhelatan suatu agama di tanah air selulu menggambarkan keteduhan suasana penyembahan pada Sang Khalik.
Oleh karena itu suasana kota Pontianak dalam seminggu amat hidup dan benar-benar menghidupkan nuansa sosial khas Indonesia.
Penduduk kota pontianak merasakan sukacita yang tergambar dari pelayanan baik oleh penjaja kuliner pinggir jalan, restoran besar, hotel hingga pelayanan di pusat-pusat budaya dan wisata yg ada di dalam kota pontianak.
Di gereja-gereja pun nuansa kebersamaan seiman begitu cair.
Maka, tidak heran di hari minggu setiap kontingen menggunakan waktu ibadah sekaligus menjadi ajang gladik-resik lagu-lagu yang akan dilombakan.
Tim pesparawi puas, jemaah pun dikuatkan, maka terjadilah suatu penyembahan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Beberapa pusat wisata yang dikunjungi seperti wisata Tirta Sungai Kapuas, Katedral sebagai wisata rohani dalam kota, tugu khatulistiwa, pusat handycraft, wisata kuliner sekitar jalan Gajah mada, rumah Adat Dayak dan Melayu tak ketinggalan pusat buah Durian sekitar pasar mawar.
Berapakah yang diraup dari gema pesparawi ?
Hitungan sederhana jika setiap peserta membelajakan uangnya rata-rata Rp 100 ribu setiap hari, oleh 8.000 orang maka berimbas pada ekonomi masyarakat Pontianak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.