Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Masih Trauma Gempa, Warga Memilih Tidur di Luar Rumah
Memasuki hari ke 5 (lima) pascagempa 6,4 SR di Lombok, masyarakat terdampak di wilayah Kecamatan Sembalun dan Sambelia Kabupaten Lombok Timur masih me
Dikirimkan oleh Nahsir Humas
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Memasuki hari ke 5 (lima) pascagempa 6,4 SR di Lombok, masyarakat terdampak di wilayah Kecamatan Sembalun dan Sambelia Kabupaten Lombok Timur masih merasakan trauma, sehingga lebih memilih tidur ditenda maupun terpal yang berada didepan rumah.
Mbak Lia (30 th) warga Desa Belanting Kecamatan Sambelia menuturkan, sejak kejadian gempa, hingga kemarin (1/8/2018) masih merasakan goncangan, sehingga harus waspada.
“Kami lebih memilih tidur ditenda atau terpal bantuan dari PMI didepan rumah, karena masih takut bila ada gempa. Apalagi kami ada orang tua yang sakit lumpuh,” katanya.
Baca: Kilang Dapat Pasokan Listrik dari PLN, Pertamina Hemat Sampai Rp 2,79 Triliun
Bersama saudara dan beberapa tetangga, tenda kecil dan terpal dipasang untuk atap dihalaman rumah.
“Jadi sejak malam senin, sampai sekarang, kami tetap memilih tidur bersama diluar rumah, meskipun hari ini sudah tidak merasakan gempa,” ungkapnya.
Palang Merah Indonesia (PMI) hingga saat ini telah mendistribusikan 500 terpal PMI dan donator lain, untuk warga di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara.
“Terpal yang diberikan masyarakat bisa digunakan untuk membangun tenda maupun alas, minimal satu keluarga atau mencapai 8 orang,” terang Achyanto, Staf Penanggulangan Bencana PMI Lombok Timur.
Selain terpal, ada tenda dari BNPB, Polri, TNI, Kemensos dan lembaga lain.
Baca: Soal Kampanye di Masjid, DMI: Kami Hanya Mengurusi Masjid dan Orang Beribadah
“Tenda yang besar, ukuran tenda regu atau kompi, yang di titik pengungsian maupun di perkampungan warga, dihuni secara bersama-sama, jadi tidak hanya untuk keluarganya sendiri,” imbuhnya di Posko PMI Desa Belanting.
Hingga Kamis siang (2/8/2018), Posko PMI mencatat sejumlah 26.202 jiwa di 6 desa Kecamatan Sembalun dan 5 desa di Kecamatan Sambelia terdampak langsung bencana gempa.
Kecamatan Sembalun yaitu Desa Sembalun, Sembalun Bumbung, Sembalun Lawang, Bilok Petung, Timba Gading dan Sajang. Sedangkan Kecamatan Sambelia yaitu Desa Sambelia, Sugian, Dara Kunci, Obel-obel, Belanting, dan Madayin.
“Selain terpal, PMI juga membagikan selimut, makanan, minuman, dan obat-obatan. Serta memberikan pelayanan Ambulans dan distribusi air bersih,” pungkasnya.