Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Menyoroti Peran Ulama Dalam Dinamika Politik

Tinggal tersisa beberapa bulan lagi kita semua akan sama-sama memasuki tahun pesta demokrasi yang merupakan tahun politik kebangsaan dinegara tercinta

zoom-in Menyoroti Peran Ulama Dalam Dinamika Politik
Tribunnews
Ilustrasi Pemilu 

Dikirimkan oleh Fahmi Rizal Kader IMM Cardiovascular Fikes UMM & Sekbid Organisasi IMM Malang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tinggal tersisa beberapa bulan lagi kita semua akan sama-sama memasuki tahun pesta demokrasi yang merupakan tahun politik kebangsaan dinegara tercinta kita ini, gejolak perpolitikan semakin hari merasuki tubuh para tokoh-tokoh agama dan para ulama terkemuka.

Isu-isu aktual dinamika-demokrasi hari ini menjadi hidangan yang sangat lezat untuk diperbincangkan oleh seluruh kalangan masyarakat mengenai tokoh agama dan ulama yang dengan gamblang ikut berkecimpung dalam dinamika perpolitikan, selalu menarik didiskusiskan bahkan tidak banyak media massa yang kemudian mewacanakan dalam berbagai tulisan ataupun opini.

Baca: Profil dan Karier Sandiaga Uno: Dari Bekerja di Perusahaan Namun Bangkrut hingga Jadi Politisi

Perbincangan ulama dan perpolitikan bukanlah hal yang baru, dalam sejarah Islam terdahulu para penguasa kerap menjadikan ulama sebagai stempel dalam melegitimasi regulasi hukum dan kebijakan-kebijakan politiknya. bahkan diyakini, beberapa mahzab yang sampai saat ini tetap terjaga eksistensinya merupakan hasil pergulatan para ulama-ulama besar yang hidup pada zamannya.

Tak lama sebelumnya, dan masih hangat menjadi perbincangan dalam arena pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diberbagai daerah baik lingkup provinsi bahkan merambah ke kota dan kabupaten sebagai salah satu hajatan pemerintah dan masyarakat ditingkat lokal menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat pesta demokrasi yang tak jarang melibatkan berbagai tokoh-tokoh agama dan para ulama.

Jurus Pemikat Yang Ampuh

Ali Maschan Moesa (1999) mengatakan, ulama diakui memiliki kelebihan dibandingkan dengan individu atau kelompok-kelompok masyarakat yang lain. Keunggulan dalam ilmu dan keunggulan beramal turut menjadikan seorang ulama menyandang status sebagai sosok yang selalu berusaha menyempurnakan diri bahkan berusaha untuk menyempurnakan orang lain.

Baca: Jangkar Jokowi Siap Menangkan Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019

Berita Rekomendasi

Namun disatu sisi yang lain haruslah kita sebagai makhluk yang dikarunia akal pandai-pandai dalam memandang sosok ulama, seperti yang digolongkan oleh Imam Ghazali ke dalam dua jenis.

Ulama akhirat, merupakan ulama yang mewariskan semangat nabi menjadikan seluruh hidupnya sebagai ‘abdi’ untuk melestarikan nilai keagamaan dengan ilmu yang dimiliki, kedalaman ilmu yang dimiliki tersebut ia jadikan sebagai sandaran untuk tetap berbagi serta menyelesaikan segala bentuk persoalan yang terjadi di sekitar, tetap kharismatik dan tidak mudah terbawa arus terutama dalam pertarungan memperebutkan sebuah kekuasaan.

Berbeda sebaliknya dengan Ulama dunia, orientasi penerapan ilmunya hanya digunakan untuk kepentingan dan memuaskan hasrat duniawi.

Sosok ulama memang sangat identik dengan kharisma yang tinggi di kalangan masyarakat, sebagai panutan yang disebutkan dalam ajaran islam sebagai penerus para nabi dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan.

Hal demikian itu yang menjadikan peran para tokoh agama dan ulama menjadi sangatlah vital, mereka seringkali dikultuskan karena dianggap memiliki kedudukan yang tidak terjangkau terutama oleh kebanyakan masyarakat awam.

Seorang ulama dengan segala kelebihannya bahkan betapapun kecil lingkup pengaruhnya masih diakui oleh masyarakat sebagai sosok yang ideal yang mungkin saja dapat mengindikasikan adanya kedudukan kultural ataupun struktural.

Kondisi ini yang kemudian sangat memungkinkan seorang ulama mampu memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat ataupun seluruh pengikutnya baik dalam bidang religiusitas, bahkan mungkin di persoalan ekonomi, politik dan sosial kemasyarakatan lainnya.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas