Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ribuan Hunian Sementara Didirikan untuk Korban Gempa di Lombok
Hingga Jumat (31/8/2018), tercatat sudah 560 orang meninggal dunia akibat gempa bumi, dengan sebaran Kabupaten Lombok Utara 466 orang, Lombok Barat 40
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga Jumat (31/8/2018), tercatat sudah 560 orang meninggal dunia akibat gempa bumi, dengan sebaran Kabupaten Lombok Utara 466 orang, Lombok Barat 40 orang, Lombok Timur 31 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang.
Selain itu, sebanyak 1.469 orang luka-luka, pengungsi tercatat 396.302 jiwa tersebar di ribuan titik. Sedangan sebanyak 83.392 rumah rusak berat, 3.540 fasilitas umum dan sosial rusak.
Dompet Dhuafa terus melakukan pergerakan dengan berbagai program, salah satu yang di inisiasi yaitu HUNTARA (Hunian Sementara) bagi ribuan pengungsi yang saat ini masih menempati pos pengungsian di wilayah Lombok dan sekitarnya. Huntara yang dibangun sudah melalui tahap uji coba untuk tingkat kenyamanan.
Baca: Sejumlah Tokoh Angkat Bicara mengenai Ancaman yang Didapatkan Ustaz Abdul Somad
Menurut drg. Imam Rulyawan MARS, Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi mengatakan, “Dompet Dhuafa memiliki desain konstruksi untuk rumah ramah gempa. Desain ini disiapkan untuk fase transisi respon ke recovery sambil menunggu rekonstruksi dari pemerintah. Dari semua kanal jaringan Dompet Dhuafa, termasuk CSR, BUMN dan Penerintah melalui BNPB dan PUPR, direncanakan akan dibangun 15 ribu unit."
“Dompet Dhuafa berharap agar dalam masa transisi menunggu pemulihan kondisi oleh pemerintah. dengan hunian sementara ini, masyarakat secepatnya berkumpul sebagai satu keluarga yang utuh, dan mulai menata kehidupan mereka ke depan. Sambil menunggu bantuan pemerintah sampai ke mereka”, ucap drg Imam Rulyawan, MARS.
“Sekarang kami bersyukur ternyata Dompet Dhuafa memberikan hunian sementara (huntara di Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara. Desa ini jarang mendapat perhatian apalagi jaraknya juga jauh dari kota Mataram sendiri berjarak 50 Km dengan waktu perjalanan 2,5 jam yang menanjak perbukitan," ucap Harimuni warga setempat.
“Sudah dua malam kami huni Huntara ini. Enak, nyaman, tidak seperti berada di tenda dan kandang kambing yang kami tempati sebelumnya. Apalagi sebelumnya kandang kambing ini bau sekali, berukuran 3x3 meter berisi 3 keluarga. Belum lagi ditempat pengungsian juga sangat terbatas baik fasilitas listrik, air maupun sanitasi," tutup Harimuni.
Baca: Jokowi akan Pantau Proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Agar NTB Segera Normal Lagi
Dompet Dhuafa dalam respon bencana gempa bumi Lombok, telah menurunkan tim rescue dari disaster management center (dmc), psychological first aid, dapur umum, dapur keliling, tenaga medis seperti dokter spesialis bedah dan spesialis penyakit dalam, dokter umum, perawat, bidan serta aktivis kemanusiaan lainnya.
Selain kegiatan dapur keliling, terdapat aksi layanan sehat (als), pendirian pos pengungsian, pendirian dapur umum, pembangunan mck sementara, pembangunan masjid sementara, inisiasi pendirian sekolah darurat, sekolah ceria, layanan dakwah, pengadaan pipanisasi untuk 1.300 pengungsi korban gempa dan distribusi tandon air, serta motor kilat, yang berkeliling melayani kebutuhan kesehatan untuk mobilitas ke beberapa wilayah terpencil, dan sulitnya medan karena akses terputus.