Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Puluhan Peserta Ikuti Pelatihan Gerakan Juru Bicara Pancasila di Palangkaraya

Pelatihan yang digelar di Fovere Hotel ini dihadiri oleh 40 peserta yang berasal dari wilayah Kalteng dan dari berbagai macam lembaga.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Puluhan Peserta Ikuti Pelatihan Gerakan Juru Bicara Pancasila di Palangkaraya
Istimewa
Foto ilustrasi: pelatihan juru bicara Pancasila beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNERS - Kalimantan Tengah, tepatnya di Palangka Raya, menjadi kota ke-5 terselenggaranya Pelatihan Juru Bicara Pancasila.

Pelatihan yang digelar di Fovere Hotel ini dihadiri oleh 40 peserta yang berasal dari wilayah Kalteng dan dari berbagai macam lembaga.

Baca: Banyak DPT Ganda, Legislator Duga Ada “Human Error”

Nasir Hayatul Islam, Juru Bicara Pancasila Kalimantan Tengah dalam pembukaannya hari ini mengungkapkan fenomena gerakan anti Pancasila yang semakin marak dan sangat memprihatinkan.

Ia merujuk hasil survei belakangan ini yang diadakan di berbagai sekolah dasar yang menunjukan bahwa banyak dari anak sekolah yang ingin mengganti Pancasila menjadi NKRI Syariat Islam. Maka adalah tugas kita menjadi Juru Bicara Pancasila untuk kembali membumikan nilai-nilai Pancasila.

Hal serupa juga disampaikan oleh supervisor KBI Kalimantan Tengah, Elza Peldi Taher.

Dalam sambutannya Elza menyampaikan hasil survei yang dikeluarkan oleh Lingkaran Survei Denny JA, yang menunjukkan bahwa Selama 13 tahun terakhir, dukungan terhadap Pancasila terus mengalami penurunan.

Pada tahun 2005 dukungan kepada Pancasila mencapai 85,2 persen dan pada 2018 menurun menjadi 75,3 persen atau turun sebesar 10 persen.

Fakta inilah yang mendorong Komunitas Bela Indonesia ini untuk kembali menguatkan Pancasila sebagai Dasar Negara, agar Indonesia dengan keragamannya akan terus damai.

Pelatihan selama empat hari akan membekali para peserta dengan berbagai keahlian teknik untuk melakukan kampanye.

Dan yang juga menarik, kampanye di media sosial menjadi salah satu fokus penting. Materi ini dipersiapkan agar peserta mampu menguasai teknik dalam memaksimalkan penggunaan media sosial terlebih untuk kampanye konten positif.

Ditanyai secara terpisah, Anick HT, Koordinator Komunitas Bela Indonesia menjelaskan bila pelatihan ini memang didesain sedemikian rupa agar peserta siap bergerak melakukan kampanye.

Berita Rekomendasi

KBI juga menyiapkan satu buku rujukan utama yang berjudul Rumah Bersama Kita Bernama Indonesia, yang ditulis oleh Denny JA dan Tim.

Di samping itu, menurut penjelasan Anick HT, mereka juga menyiapkan seluruh materi, baik isu maupun skill, berupa slide power point maupun dalam bentuk serial video, untuk dimanfaatkan oleh khalayak yang hendak mengadakan pelatihan sejenis di manapun.

Untuk diketahui, bersamaan dengan waktu Pelatihan Juru Bicara Pancasila di Kalimantan Tengah, KBI juga tengah menggelar Pelatihan yang sama bertempat di Kota Ambon, Maluku. []

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas