Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
25 Personel Tim Medis TNI Tiba di Desa Lende Donggala
Dengan menggunakan Helikopter MI-17 TNI AD, sebanyak 25 personel Tim Medis TNI yang terdiri dari dokter dan perawat, dibawah pimpinan Kepala Kesehatan
Puspen TNI
TRIBUNNEWS.COM, DONGGALA - Dengan menggunakan Helikopter MI-17 TNI AD, sebanyak 25 personel Tim Medis TNI yang terdiri dari dokter dan perawat, dibawah pimpinan Kepala Kesehatan Kostrad Kolonel Ckm dr A Zumaro, tiba di Desa Lende, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018).
Kepala Kesehatan Kostrad Kolonel Ckm dr A Zumaro mengatakan bahwa kedatangan Tim Medis TNI ke Desa Lende adalah untuk memberikan bantuan kesehatan kepada warga masyarakat korban bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
Baca: Andrea Dovizioso bilang Penampilannya di Sirkuit Buriram Lebih Baik Dibanding di Aragon
“Tim Medis TNI gabungan dokter dan perawat dari Satuan Batalyon Kesehatan 1/1 Kostrad dan Batalyon Kesehatan Pasukan Marinir (Pasmar), nantinya akan mendata berapa banyak korban luka yang ada di desa ini,” ujarnya.
Ditambahkan pula bahwa tim dokter dan perawat TNI akan menangani warga yang mengalami luka ringan, sedangkan untuk warga yang mengalami luka berat akan di evakuasi melalui udara dengan menggunakan Helikopter TNI, untuk selanjutnya dirawat di RS Terapung KRI dr. Soeharso-990.
“Selain memberikan bantuan medis, tim dokter dan perawat juga membawa bantuan berupa obat-obatan dan logistik bagi warga masyarakat Desa Lende,” katanya.
Baca: Genoa vs Parma: Krzysztof Piatek Masih Bisa Bangga Meski Genoa Kalah dari Parma 1-3
Lebih lanjut Kolonel Ckm dr A Zumaro menyampaikan bahwa para personel Tim Medis TNI juga akan memetakan seberapa parah dan banyak korban warga masyarakat korban bencana gempa bumi dan tsunami, termasuk pendistribusian logistik.
“Nantinya setelah dipetakan akan diketahui apa-apa saja yang dibutuhkan para warga masyarakat, hal ini untuk mempermudah pendistribusian obat-obatan dan logistik bagi para korban,” katanya.