Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Eli Salomo Pimpin Gerakan 98 Rebut 2019
Eli Salomo mengungkapkan alasan kenapa Aktivis 98 harus merebut kekuasaan pada 2019.
“Kita harus ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gerakan Aktivis 98 yang pada tahun itu memperjuangkan hadirnya kebebasan berekspresi di Republik Ini, hadirnya kebebasan berpendapat di negara yang kita cintai ini, hadirnya kebebasan pers yang ada di negara kita. Tetapi sekali lagi, kebebasan itu bukan kebebasan yang semaunya. Kebebasan itu bukan kebebasan yang sebebas-bebasnya, karena kita diikat oleh aturan dan konstitusi kita,” kata Presiden Joko Widodo dalam Penutupan RNA, 7 Juli 2018, di Jakarta.
Pernyataan tersebut meyakinkan kami untuk mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk 2 periode. Dukungan itu kami berikan dalam rangka meneguhkan gerakan membangun Indonesian Dream, yaitu Indonesia yang menolak pendekatan kekuasaan model orde baru. Sebaliknya yaitu Indonesia yang demokratis, memegang teguh Pancasila sebagai Konsensus Keindonesiaan yang final, memanusiakan rakyatnya, Berdaulat dalam Bidang Politik, Berdikari dalam Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan.
Rembuk Nasional Aktivis 98 Rebut 2019 adalah Komite Kerja yang lahir dari pertemuan para Aktivis 98 se Indonesia pada tanggal 7 Juli 2018 di Jakarta, pada pertemuan nasional tersebut disadari pentingnya membangun kerja kolektif untuk dapat memperjuangkan dan mewujudkan nilai-nilai moral yang menjadi landasan gerak bersama saat tahun 1998, kerja kolektif aktivis 98 ini harus menembus ruang-ruang politik yang saat ini ada dan tidak lagi membiarkan ruang politik tersebut dikuasai oleh politisi yang ingin mengembalikan Indonesia pada masa kelam seperti saat pemerintahan Soeharto.
Rembuk Nasional Aktivis 98 Rebut 2019 akan mengajak kembali ribuan mahasiswa se Indonesia yang saat tahun 98 bersama berjuang menumbangkan rezim Soeharto untuk kembali bersama-sama berjuang yaitu memperjuangan Aktivis 98 yang saat ini akan bertarung pada Pemilu 2019 baik sebagai calon DPR, DPD maupun DPRD.
“Para Caleg Aktivis 98 yang kami perjuangkan adalah mereka yang menerima semua hasil kesepakatan rembuk nasional aktivis 98 pada 7 Juli 2018,” kata Eli Salomo.
Dukungan tersebut, kata Eli Salomo, bukan hanya untuk memperjuangkan jalan bagi para calon wakil rakyat dari Aktivis 98, melainkan juga untuk memastikan bahwa Indonesian Dream itu bukan hanya dibayangkan.
Bagi aktivis 98 Indonesia dream itu harus diwujudkan dengan melakukan matchvorming untuk memastikan terpilihnya pasangan calon presiden, dan wakil presiden no 1, Joko Widodo & Kiai Ma’ruf Amin.
Dan menggalang dan mempertemukan semua sumber daya politik dan ekonomi untuk meloloskan para calon wakil rakyat dari Aktivis ’98 menjadi anggota dewan perwakilan rakyat di DPR RI, DPRD, dan DPD.
“Memenangkan Caleg Aktivis 98 pada Pemilu 2019 dan menangkan Jokowi-Kyai Ma’ruf sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024 adalah kelanjutan perjuangan tiada henti kita untuk mewujudkan Indonesia yang demokratis, adil dan makmur,“ kata Eli Salomo
Mewujudkan Indonesian Dream melalui dua gerakan tersebut berarti menolak kembalinya warisan kekerasan negara, pelanggaran HAM, politisi koruptor, rasisme, ketimpangan, fasisme, dan teror yang direpresentasikan oleh rezim Soeharto.