Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tangis Haru Hingga Flash Mob Warnai Pelepasan Kontingen Asian Para Games 2018
Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari datang ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta untuk melepas langsung kepulangan para atlet disabilitas
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Asian Para Games 2018 telah resmi ditutup dengan meriah Sabtu malam.
Nuansa persahabatan tampak sangat jelas saat para kontingen atlet disabilitas akan kembali pulang ke negaranya masing- masing.
Baca: Perluasan Kawasan Ganjil Genap Selama 62 hari, Polisi Tilang 35 Ribu Kendaraan
Baca: Penjelasan Kapolres Garut Soal Grup FB Khusus Gay yang Sempat Viral
Sejak pagi hingga malam ini sekitar 2.000 atlet dan ofisial meninggalkan Jakarta. Beberapa negara diantaranya adalah China Taipei, Macau, Vietnam, Malaysia, dan Iran. Kontingen tersebut pulang melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari datang ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta untuk melepas langsung kepulangan para atlet disabilitas beserta ofisial kembali ke negaranya masing-masing.
Suasana akrab dan haru tampak saat Ketua INAPGOC bertemu para atlet yang akan pulang ke negaranya. Apalagi para volunteer dengan para atlet dan ofisial yang mereka dampingi selama berada di Indonesia.
Baca: Air Laut Lompati Kubah Masjid Jami Pantoloan saat Tsunami, Begini Kesaksian Jemaah
Ada volunteer yang mencium tangan atlet layaknya kepada kakak atau orang tua. Ada pula volunteer dan atlet yang menangis berpelukan dalam momen perpisahan ini.
"Suasana kekeluargaan sangat terasa, terutama antara para volunteer dengan atlet dan ofisial yang didampingi. Perpisahan yang betul-betul mengharukan. Dalam waktu sekitar 10 hari sejak kontingen datang, ternyata semua melebur jadi saudara," ucap pria yang biasa disapa Okto ini.
Tim yang tergabung dalam Komunitas Bandara Soekarno-Hatta juga selalu sigap mendampingi para atlet disabilitas. Dalam kesempatan tersebut, Okto menyampaikan apresiasinya bagi Komunitas Bandara Soekarno-Hatta.
“Tentu tidak lepas dari layanan teman-teman di bandara yang jadi wajah pertama saat para kontingen datang ke Jakarta. Sekarang mereka pulang ke negara masing-masing. Semoga semuanya berkesan positif dan mereka ingin kembali ke Indonesia lagi,” ujarnya.
Okto juga menambahkan jika penyelenggaraan Asian Para Games kemarin adalah yang terbaik dari yang pernah ada. “Presiden APC (Asian Paralympic Committee) semalam bilang bahwa Asian Para Games di Indonesia adalah yang terbaik,” ungkapnya.
Melepas para atlet disabilitas tentu saja tak selalu dalam suasana sedih. Karena Okto bersama para anggota Komunitas Bandara Soekarno-Hatta melepas atlet disabilitas dengan melakukan flash mob.
Diiringi Song of Victory sebagai lagu resmi Asian Para Games 2018, para atlet dan ofisial juga mengikuti gerakan tersebut dengan penuh keceriaan.
Keberanian, kesetaraan, dan determinasi para atlet betul-betul hadir sebagai inspirasi Asia yang luar biasa. Selamat jalan dan sampai jumpa di Asian Para Games 2022 di Hangzhou, China!