Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Membaca Manuver ''Jurus Mabuk'' Yusril Ihza Mahendra

Sebagian pengamat melihat PBB terlalu kecil bajunya buat tokoh sehebat Yusril. Kenapa tak pindah dan bergabung dengan partai lain?

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Membaca Manuver ''Jurus Mabuk'' Yusril Ihza Mahendra
KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL
Yusril Ihza Mahendra 

Lalu, bagaimana nasib PBB jika akhirnya merapat ke Jokowi-Ma'ruf? Apakah langkah ini akan dapat Coat-tail effect dari Jokowi-Ma'ruf? Belum terukur. Tunggu survei Denny JA, kata Yusril.

Boleh jadi sebaliknya. Suara PBB akan jeblok. Sebab, ceruk PBB ada di keumatan. Mengingat PBB berbasis Masyumi. Belum pernah ada Masyumi satu perahu dengan PNI. PNI modern adalah PDIP.

Publik akan menunggu, apa yang akan terjadi dengan PBB ke depan. Yang jelas, manuver Yusril lahir dari kepanikan karena keadaan yang menghawatirkan bagi PBB ke depan.

Jika anda jadi Yusril, mungkin anda akan melakukan hal yang sama. Hanya saja, langkah Yusril merapat ke istana serta merta rajin menyerang Prabowo-Sandi dianggap publik sebagai "jurus mabuk". Satu sisi menguntungkan Jokowi-Ma'ruf, di sisi lain bisa membahayakan PBB itu sendiri. Di sini nama dan moralitas Yusril sedang dipertaruhkan.

Berita Rekomendasi
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas