Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Hadapi Pemilu 2019, PDI Perjuangan Partai Paling Percaya Diri
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) boleh berbangga dan optimistis menghadapi pemilu 2019.kinerja pemerintah akan berdampak langsung
Editor: Rachmat Hidayat
Oleh Pangi Syarwi Chaniago, Analis Politik, Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) boleh berbangga dan optimistis menghadapi pemilu 2019. PDI-P setidaknya menjadi satu di antara sekian banyak partai yang punya posisi sangat menguntungkan.
Dalam menghadapi pemilu yang dilaksanakan serentak antara pileg dan pilpres, situasi ini tentu menjadikan PDI Perjuangan semakin optimis dan percaya diri.
Hal ini setidaknya bisa dibaca dari beberapa indikator. Pertama, PDI-P adalah the ruling party. Posisi sebagai partai yang sedang berkuasa tentu sangat menguntungkan bagi PDI-P di mana kesuksesan dan kepuasan terhadap kinerja pemerintah akan berdampak langsung terhadap elektabilitas partai.
Survei terakhir menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah berada pada angka 65.3%. Artinya publik puas terhadap kinerja pemerintah dan menaruh harapan agar kepemimpinan Jokowi terus dilanjutkan dengan elektabilitas yang juga cukup tinggi diangka 53.2%.
PDI Perjuangan hanya butuh memastikan sentimen positif ini terjaga hingga menjelang pemilu dilaksanakan dan mendorong pemerintah untuk fokus pada kerja nyata dan kinerja.
Jika sentimen ini bisa dijaga, kesuksesan yang pernah dialami oleh Partai Demokrat (PD) bersama SBY yang berhasil meningkatkan perolehan suara partainya dari 7.4% pada tahun 2004 menjadi 20.8% pada tahun 2009, semestinya juga bisa dinikmati oleh PDI-P di tahun 2019 nanti.
Di sisi lain PDI Perjuangan juga punya banyak kader yang menempati posisi dan jabatan strategis mulai dari menteri hingga kepala daerah.
Semua sumberdaya ini tentu akan memberi efek yang sangat besar kepada partai jika digerakkan dan diberdayakan untuk memenangkan pileg dan pilpres.
Kedua, coattail effect. Sebagai partai yang mengusung calon presiden tentu membuat PDI-P dalam posisi yang sangat beruntung. PDI Perjuangan lebih mudah melakukan sosialisasi kepada publik dan di sisi lain akan mendapatkan limpahan dukungan dari pemilih yang memilih capres yang mereka dukung untuk memilih PDI Perjuangan.
Publik merasa perlu untuk memilih partai yang sama dengan capres pilihannya untuk memastikan jagoannya menang dalam pilpres dan mulus menjalankan pemerintahan dengan dukungan legislatif yang dominan dan kuat.
Baca: PDI Perjuangan Jawab Tudingan Pengrusakan Baliho dan Bendera Demokrat, SBY: Ini Bukan Perang Saya
Kecenderungan ini setidaknya sudah terbaca dari beberapa rilis lembaga survei, dan hampir semua lembaga survei preferensi pemilih yang independen di mana menempatkan PDI-P dan Gerindra menjadi partai dengan dukungan elektoral tertinggi. Kedua partai tersebut punya kader yang menjadi kandidat calon presiden.
Ketiga, soliditas terjaga. Soliditas adalah kunci yang teramat penting untuk partai politik dalam menjalankan roda organisasi dan fokus pada target pencapaian untuk memenangkan pemilu.
PDI Perjuangan menjadi partai yang derajat soliditas internal cukup tinggi di tengah menjamurnya perpecahan dan konflik internal partai dan menjadi gejala umum dihampir semua partai politik di Indonesia. Dengan demikian, soliditas bisa mempengaruhi efektifitas mesin partai.
Salah satu kunci yaitu terciptanya soliditas yang tinggi, harus kita akui karena keberadaan sosok sentral Megawati Soekarno Puteri sebagai ketua umum yang sampai saat ini posisi dan pengaruhnya belum tergantikan.