Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Saat Nurani Sandi Mulai Bicara
Ibarat seekor domba, ia pun mulai meninggalkan para “serigala” yang selama ini menjadi kawanannya.
Editor: Hasanudin Aco
Terbukti kemudian, tafsir atas body language (bahasa tubuh) yang ditunjukkan Sandi saat mendampingi Prabowo nyaris menemukan kebenarannya.
Sandi pun meminta para investor untuk langsung berinvestasi di Indonesia, tak perlu menunggu pengumuman hasil pemilu yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019. Isyarat Sandi kian terang-benderang saat menyatakan Pemilu 2019 ini berlangsung jujur dan adil.
Akankah Sandi menerima hasil pemilu, dan bersebarangan dengan sikap kelompoknya yang menolak karena pemilu dinilai sarat kecurangan, bahkan disebut brutal, sehingga untuk menolaknya pun perlu people power (pengerahan massa), atau ada usul digelar pemilu ulang?
Mungkin hanya soal waktu. Sikap final Sandi akan terlihat saat KPU mengumumkan hasil Pemilu 2019.
Bila benar Sandi secara kesatria mau menerima apa pun hasil pemilu, maka tak berlebihan bila dikatakan ia seorang negarawan sejati. Ia telah, sedang dan akan terus berproses, dari pengusaha menjadi politisi, dan dari politisi menjadi negarawan pada akhirnya.
Dengan Sandi keluar barisan dan menempuh “jalan samurai”, diyakini separuh lebih kekuatan Prabowo dan para pendukungnya akan sirna, karena Sandilah tokoh utama penyedia amunisi elektoral.
Kubu Prabowo akan menjadi "lame duck" atau bebek lumpuh, meminjam istilah Amien Rais saat menyindir Presiden Jokowi yang ia anggap sudah kalah sehingga tak boleh lagi mengambil kebijakan-kebijakan strategis.
Diyakini tak akan ada lagi aksi-aksi demonstrasi menolak hasil pemilu, atau minimal berkurang, dan dengan demikian maka situasi dan kondisi politik Tanah Air akan jauh lebih tenang. Para investor pun akan datang.
Apalagi, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah menginstruksikan kader-kadernya di BPN Prabowo-Sandi agar tidak terlibat tindakan-tindakan inkonstitusional.
Bila ancaman people power seperti yang dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais terwujud, maka gerakan itu inkonstitusional.
Pun, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sudah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Usai pertemuan itu, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan menyatakan PAN mempertimbangkan untuk keluar dari koalisi Adil Makmur, nama koalisi partai-partai politik pendukung Prabowo-Sandi.
Bahan Rebutan
Sikap Sandi yang demikian akan menjadikan dirinya sebagai bahan rebutan partai-partai politik menjelang Pilpres 2024. Ia akan menjadi sosok kandidat capres/cawapres yang kinclong dan sangat diperhitungkan.