Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
“Ani Yudhoyono, Ibu yang Menyatukan Bangsa”
Simbol dari perempuan Indonesia yang menunjukkan kekuatannya lewat kelemah-lembutan dan sifat welas asih.
Editor: Hasanudin Aco
Oleh : Hinca IP Pandjaitan XIII
Sekjen Partai Demokrat dan Anggota Komisi III DPR RI
TRIBUNNEWS.COM - Di mata saya, Ibu Ani Yudhoyono adalah sekuntum melati yang wanginya abadi.
Simbol dari perempuan Indonesia yang menunjukkan kekuatannya lewat kelemah-lembutan dan sifat welas asih.
Seorang ibu dari dua orang putra yang kemudian menjelma jadi ibu negara untuk sebuah bangsa.
Tanpa kita sadari, selama sepuluh tahun kebangkitan bangsa di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ada tangan lembut Ibu Ani yang senantiasa merajut persaudaraan kita sesama bangsa.
Beliau adalah pribadi unggul yang enggan untuk menonjolkan diri.
Sosok ibu yang senantiasa hadir di tengah-tengah kita semua. Jejak cintanya pada Indonesia sudah terlukis manakala beliau lahir di tengah-tengah keluarga tentara.
Ayahnya Letjen Sarwo Edhi Wibowo adalah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus patriot Pancasila yang berperan besar menyelamatkan Republik ini di saat paling genting.
Jejak itu menjelma jadi langkah besar ketika jodoh mempertemukan beliau dengan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Ibu Ani Yudhoyono adalah putri dan istri seorang tentara yang menjelma jadi ibu dari segala anak bangsa.
Pikiran ini terus membawa saya pada masa-masa tenang kita berbangsa.
Saat kita menyembuhkan diri dari luka-luka yang sempat memporak porandakan. Ketika kita mulai membangun kembali kepercayaan diri.
Masa dimana kebangkitan kembali Indonesia dianggap sebagai sebuah keajaiban ekonomi.
Kita sempat diuji oleh bencana besar tetapi tetap menguatkan satu bangsa.