Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Di Tepi Laut Kaspia, BNPB Jadi Juara Dunia
Tiba tiba teringat tahun 2010 lalu, saya pernah berada di kota pecahan Rusia itu saat menghadiri forum Centrist Asia Pacific Democrat International (C
Editor: Hasanudin Aco
Kurangnya akses informasi yang valid dan realtime mendorong BNPB menciptakan inovasi yang berfungsi memetakan daerah bencana serta memperkirakan konflik yang akan timbul.
Dengan memberikan informasi bencana yang valid, memungkinkan masyarakat menyelamatkan diri dan membagikan informasi tersebut.
“Petabencana.id” mendorong masyarakat berpartisipasi dalam platform ini melalui media sosial dan pesan instan. Kekuatan media sosial ini dimanfaatkan untuk mendapat laporan kejadian bencana secara cepat. Sesuai asas dan prinsipnya, penanggulangan bencana harus dilakukan secara cepat dan tepat.
Platform ini dirancang untuk beroperasi bersama dengan platform lain yang telah ada, seperti aplikasi perpesanan, media sosial, dan pesan singkat. Inovasi ini ditujukan bagi masyarakat umum, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan masyakarat dengan akses terbatas. Sejak diluncurkan pada Desember 2015, “Petabencana.id” telah diakses 737.102 kali oleh 361.478 pengguna.
Sebelum diusulkan ke UNPSA, terlebih dahulu Kementerian PANRB menggelar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) dan melakukan pendampingan.
Inovasi “Petabencana.id” ikut serta dalam KIPP tahun 2017 dan berhasil masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
Keikutsertaan Indonesia dalam UNPSA sudah sejak tahun 2014, dengan hasil meloloskan lima inovasi sebagai finalis. Pada tahun 2015, meloloskan dua runner up dan tiga finalis. Tiga tahun kemudian, yakni tahun 2018, Sistem Early Diagnosis And Treatment (EDAT) menjadi juara.
Pada 2019, inovasi BNPB kembali menjuarai UNPSA. “Ini membuat Indonesia semakin dihargai di dunia,” imbuh Syafruddin, didampingi Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, Sestama BNPB Dody Ruswandi, dan inovator Yayasan “Petabencana.id” Mahardika Fatmastuti.
Sementara itu, dalam kategori yang sama pada UNPSA 2019, Argentina juga menjadi juara untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Argentina juara dengan inovasinya yang bernama Model Bisnis Sosial, Sinergi, dan Berkelanjutan. Untuk kawasan Eropa Barat dalam kategori yang sama, Portugal menjadi juara dengan inovasi berjudul Pusat Dukungan Nasional untuk Integrasi Migran.
Anugerah ini adalah pengakuan internasional paling prestisius atas keunggulan inovasi pelayanan publik. Melalui kompetisi tahunan, UNPSA mempromosikan peran, profesionalisme, dan visibilitas layanan publik. (*)