Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
"Doni Monardo" Lahir di Tengah Banjir
Sebait pesan masuk di handphone saya mengabarkan bahwa seorang ibu hamil dievakuasi menggunakan rakit di Konawe Sulawesi Tenggara.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut Fajar, evakuasi melalui helikopter terpaksa dilakukan karena terputusnya akses darat.
"Kebetulan kami yang mengatur penerbangan dan menyiapkan sarana medis. Alasannya karena keterbatasan tenaga dan fasilitas kesehatan di tempat tinggal ibu itu. Lokasi rumahnya masih terisolir akibat banjir," kisah sekbang TNI 2000 itu.
“Setelah menjalani pemeriksaan dari Tim Medis di Rumah Sakit Konawe, Ibu Hartinah belum waktunya melahirkan dan diperbolehkan untuk kembali ke rumah” tutur Dandim.
Dalam catatan saya, setidaknya sudah ada lima bayi yang diberi nama Doni Monardo. Empat lainnya, masing masing lahir di Ainaro Timor Timur, Singaraja Bali, Ambon Maluku dan terakhir di Jayapura Papua.
Khusus yang di Jayapura namanya Doni Monardo Ibo. Tentang nama itu bermula pada Maret 2019 saat Sentani diterjang banjir bandang. Sebuah bencana alam yang diyakini karena faktor manusia. Pegunungan Cycloop rusak akibat ulah oknum yang mengeksploitasi hutan dengan semena-mena sejak tahun 2003.
BNPB sigap turun tangan. Doni Monardo pun berangkat. Melakukan banyak koordinasi dan mencarikan solusi serta strategi pencegahan dengan banyak instansi. Doni bertemu tokoh adat, pejabat sipil dan militer serta kepolisian, dan masyarakat luas. Di situlah, Doni berkomunikasi dengan hati.
Tanpa ia sadari, sepak terjang Doni di Sentani telah membetot perhatian warga setempat bernama Abia Monim, salah seorang ondoafi atau kepala adat. Salah satunya adalah pertemuan Doni dengan para ondoafi di Hotel Aston, Jayapura.
Di situ, Abia Monim menyimak kalimat Doni Monardo dengan sangat tekun. Ia kagum akan sosok Doni yang dinilai sangat pintar dan peduli kepada warga Sentani.
Tak lama setelah acara berlangsung, ondoafi asal Kampung Hobong Sentani ini mendapat kabar gembira, bahwa cucunya baru saja lahir. Proses kelahiran tanpa upacara adat seperti banyak dipraktekkan warga Papua pedalaman. Cucunya lahir di Rumah Sakot Yowari, Sentani. Kelaminnya laki-laki. Girang bukan kepalang perasaan kakek Monim.
Seketika ia teringat sosok Doni Monardo, dan bertekad memberi nama cucunya Doni Monardo.
Sayangnya, Monim tidak tahu pasti nama lengkap Jenderal Doni. Karenanya, Monim menghubungi siapa saja yang ia ketahui ikut dalam pertemuan di hotel Aston, hanya untuk memastikan nama sang jenderal pujaan.
Salah satu yang ditanya adalah, bernama Fibiola, yang kebetulan hadir di acara itu. Setelah diberi tahu nama jenderal yang dimaksud adalah D-O-N-I M-O-N-A-R-D-O, segera Abia Monim berseru, ihwal cucunya yang baru lahir akan diberinya nama DONI MONARDO IBO, lahir 24 April 2019, di RS Yowari, Jayapura.
Doni Monardo Ibo adalah anak pertama pasangan Hendrik Chalvon Ibo dan istrinya Yunita Doyapo. Keduanya adalah jemaat GKI Siloam Hobong. Saat ini, pasangan suami-istri itu belum bekerja, dan masih tinggal bersama kedua orang tua mereka.
Dari keterangan yang saya coba telusuri, melalui sahabat Doni yang bernama Fibiola, didapat keterangan bahwa kekaguman Abia Monim terhadap Doni Monardo memang begitu lekat terpatri. Di matanya, Doni adalah sosok yang pintar. Lebih dari pintar, Doni dianggap sebagai petinggi negara yang peduli dengan kondisi pegunungan Cyclop.