Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
'Jer Tanlegawa Mawa Bea'
Untuk pilpres, setiap pasangan calon diperkirakan memerlukan anggaran hingga Rp 10 triliun.
Editor: Hasanudin Aco
Rekonsiliasi sosial dilakukan di tingkat grass roots (akar rumput) dengan menyatukan kembali seluruh elemen masyarakat yang selama ini sempat terkotak-kotak ke dalam dua kubu, antara pendukung Jokowi-Maruf, yang disebut dengan istilah, maaf, “kecebong”, dan pendukung Prabowo-Sandi yang disebut dengan istilah, sekali lagi maaf, “kampret”.
Sekat-sekat antara “kecebong” dan “kampret” ini harus dapat dihilangkan melalui kegiatan-kegiatan bersama yang difasilitasi program pemerintah.
Ingat, dalam pidato kemenangannya yang disampaikan di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, seusai MK membacakan putusannya, Jokowi menegaskan kembali bahwa dirinya dan KH Maruf Amin akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa kecuali.
Kini tak ada lagi pendukung 01 dan 02, yang ada ialah Persatuan Indonesia. “Kecebong” dan “kampret” pun tak lagi ada. Semoga!
Drs. H. Sumaryoto Padmodiningrat, M.M.: Mantan anggota DPR RI / Chief Executive Officer (CEO) Konsultan dan Survei Indonesia (KSI), Jakarta.