Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Inovasi Berkelanjutan Sebagai Sumbangsih Pemuda Untuk Kemandirian Bangsa
Selain daripada diskusi panel terbuka, Simposium Internasional kali ini juga mengadakan program pelatihan khusus untuk bidang pengembangan sektor
Editor: Hendra Gunawan
Oleh: R. Ayu Sofia Nuraini *)
Simposium Internasional ke-11 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPID) dan Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia (PPIM) sudah resmi berakhir.
Rangkaian agenda yang sudah terlaksana mulai dari tanggal 10 Juli hingga hari ini adalah rangkaian sidang untuk menentukan pemimpin PPID periode 2019/2020, workshop dari berbagai perusahaan start-up untuk mahasiswa Indonesia dan pengenalan budaya Indonesia kepada dunia.
Simposium Internasional ke-11 diselenggarakan di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) Johor Bahru, menghadirkan 260 orang delegasi perwakilan dari 56 PPI Negara dan lebih dari 30 Universitas di Indonesia.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Ismunandar, selaku perwakilan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaa, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur dan Singapura, serta jajaran pejabat UTM Johor Bahru dan petinggi PPID dan PPIM.
Setelah resmi dibuka, agenda dilanjutkan dengan diskusi panel-panel terbuka yang mengusung tema “Inovasi Berkelanjutan sebagai Sumbangsih Pemuda untuk Kemandirian Bangsa”. Dari tema yang sudah diusung, terbagilah empat panel yang secara spesifik mendiskusikan disiplin ilmu berbeda untuk mendukung tema tersebut dan dihadiri oleh para pakar di bidang masing-masing. Empat panel yang diadakan adalah, Panel Pendidikan, Panel Teknologi dan Energi, Panel Pemerintah Daerah, dan Panel Industri Kreatif dan Ekonomi.
Selain daripada diskusi panel terbuka, Simposium Internasional kali ini juga mengadakan program pelatihan khusus untuk bidang pengembangan sektor industri kreatif, dan ekonomi digital lewat workshop kolaborasi dengan INDEF. Workshop kali ini dikhususkan untuk delegasi tambahan dari PPI Negara dan perwakilan dari Universitas di Indonesia, sedangkan untuk delegasi utama PPI Negara menghadiri sidang internal untuk memilih koordinator PPID 2019/2020, dan peresmian tuan rumah Simposium Internasional ke-12 di Guangzhou, Tiongkok pada 2020 mendatang.
Tidak hanya rangkaian sidang dan diskusi panel, agenda lainnya yang diselenggarakan dalam acara simposium kali ini juga mencakup sidang komisi dari Pusat Gerakan dan Kajian (PUSGERAK) PPID yang mana membuka sidang untuk lima komisi berbeda yakni, Komisi Sosial Budaya, Komisi Energi, Komisi Kesehatan, Komisi Pendidikan, dan Komisi Ekonomi.
Melalui sidang komisi inilah, sumbangan gagasan para pemuda yang menghadiri acara simposium dikumpulkan dan akan dikaji secara strategis untuk selanjutnya direncanakan untuk diberikan secara langsung kepada pemerintah sebagai sumbangsih nyata para pemuda untuk kemajuan dan kemandirian bangsa.
Dalam agenda sidang komisi yang terbagi dalam lima komisi tersebut, terdapat beberapa rekomendasi penting yang direkomendasikan oleh PPID untuk pemerintah demi mendorong proses inovasi yang berkelanjutan. Sidang komisi dibuka dengan presentasi Indonesia Policy Outlook oleh Ahmad Rizki M. Umar selaku Ketua PUSGERAK PPID dan Satya Wudya Yudha selaku Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang mendukung rencana rekomendasi para pemuda untuk diberikan secara langsung kepada pemerintah melalui Presiden Joko Widodo.
Rekomendasi yang disetujui oleh sidang komisi untuk diberikan kepada pemerintah adalah, usulan untuk membangun ekosistem pengetahuan yang produktif, dorongan untuk membangun pertumbuhan inklusif, perhatian khusus untuk pendidikan literasi digital, pengembangan kurikulum pendidikan yang responsif terhadap perkembangan dunia industri, perhatian khusus terhadap isu kesehatan mental, dorongan untuk pertumbuhan energi terbarukan, peran aktif politik luar negeri Indonesia untuk perdamaian dunia, pembangunan sektor industry pariwisata yang berkelanjutan, perhatian dan pengawasan intensif pada praktik kuliah-kerja di luar negeri serta ketegasan komitmen politik luar negeri untuk perdamaian dan kemerdekaan penuh Palestina.
Tidak melulu membahas kajian untuk kemandirian bangsa di masa depan, Simposium Internasional ke-11 kali ini juga mempersembahkan malam kebudayaan yang menyajikan pertujunkan seni budaya khas Indonesia dari Sabang sampai Merauke di Dewan Sultan Iskandar UTM, Johor Bahru, dan juga wisata sejarah di Malaka bagi para delegasi yang hadir.
Tentunya, setelah rentetan agenda simposium yang sudah terselenggara dengan baik, tumbuhlah harapan para pemuda untuk menanti apa saja yang akan diwujudkan oleh pemerintah lewat gagasan-gagasan menarik delegasi yang berpartisipasi dalam Simposium Inernasional ke-11 di Malaysia. Pelajar-pelajar Indonesia, di dalam maupun luar negeri, akan terus berkarya dan akan terus berkontribusi aktif dalam membangun Indonesia yang lebih baik lagi, tentunya dengan dukungan baik dari pemerintah.
*)R. Ayu Sofia Nuraini adalah Sekretaris Jenderal PPI Malaysia