Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

#MenolakLupa: Mengenang Peristiwa 27 Juli 1996

Orang-orang yang melempar tampaknya begitu terlatih sampai-sampai tembok yang terkena lemparan hancur.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in #MenolakLupa: Mengenang Peristiwa 27 Juli 1996
Ist/Tribunnews.com
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri pentas seni budaya peringatan peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 (Kudatuli), di Telaga Jonge, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Jumat (27/7/2018). 

Tak kurang 45 menit aksi lempar itu berlangsung sebelum polisi anti huru-hara turun tangan.

Kemudian para penyerbu mundur.

Suasana tegang terus berlangsung.

Wakil Ketua DPD PDI Jakarta, Azis Boeang, muncul dan berbicara dengan Kapolres Jakarta Pusat Letkol (Pol) Abubakar Nataprawira.

Azis menghendaki agar para satgas pendukung Megawati dibiarkan di dalam gedung. Tapi Abubakar menolak dan menghendaki agar kantor itu dikosongkan.

Kali ini Azis yang menolak.

"Pengosongan kantor adalah kewenangan Ibu Mega."

Berita Rekomendasi

Azis juga mengingatkan, kalau orang-orang itu nekat menyerbu, ia tidak bertanggungjawab atas apa yang terjadi.

Dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 11 November 1996, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menuturkan, tanggal 27 Juli 1996 sekitar 07.00 WIB, ia mendapat telepon bahwa kantornya diserbu.

Di telepon terdengar suara hiruk pikuk pertanda ada kerusuhan.

Mendengar itu Megawati bermaksud ke kantor, namun si penelepon mencegahnya.

Setelah itu sambungan telepon terputus.

Tak lama kemudian Kapolres Jakarta Pusat Letkol (Pol) Abubakar Nataprawira menelepon Megawati dan menginginkan agar kantor DPP PDI dinyatakan status quo alias dikosongkan.

Belum sempat dijawab, telepon terputus.

DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta menggelar peringatan Peristiwa 27 Juli 1996 atau Kudatuli dengan sarasehan dan doa bersama pada Sabtu (27/7/2019).
DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta menggelar peringatan Peristiwa 27 Juli 1996 atau Kudatuli dengan sarasehan dan doa bersama pada Sabtu (27/7/2019). (Istimewa)
Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas