Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Papua, Cinta Indonesia dan Pendekatan Sepak Bola

Sejauh ini orang-orang Papua yang saya kenal semuanya berlaku santun, sangat respek dan toleran.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Papua, Cinta Indonesia dan Pendekatan Sepak Bola
Ist/Tribunnews.com
Rudi S Kamri. 

Oleh: Rudi S Kamri

TRIBUNNEWS.COM - Sejak dulu entah mengapa cinta saya terhadap Papua begitu dalam.

Alamnya yang indah bak surga jatuh ke bumi dan orang-orangnya yang eksotis membuat saya jatuh cinta tiada tara.

Demikian cintanya saya dengan Papua sehingga perlakuan apa pun yang tidak sepatutnya kepada saudara kita di Papua serasa membuat hati saya bergolak meradang.

Seakan luka itu saya ikut merasakan. 

Sejauh ini orang-orang Papua yang saya kenal semuanya berlaku santun, sangat respek dan toleran.

Jadi manakala Presiden Joko Widodo memperlakukan Papua sebagai “Anak Emas” selama periode kepemimpinannya, saya sama sekali tidak iri atau keberatan.

Berita Rekomendasi

Karena saya memahami selama pemerintahan Presiden Soeharto, ayahnya Tommy Soeharto, Papua telah diperlakukan dengan tidak sepatutnya. 

Zaman Soeharto adalah episode paling buruk dalam sejarah perjalanan Papua.

Soeharto juga yang membuka pintu lebar-lebar bagi Freeport untuk menjarah dan mengeruk sumber daya alam Papua tanpa berkehendak sedikit pun menyejahterakan masyarakat Papua.

Soeharto pula yang selalu melakukan pendekatan militer secara represif untuk mengendalikan Papua yang membuat sebagian masyarakat Papua terluka dan menderita.

Jadi saat sekarang saya melihat Tommy Soeharto dan kroni-kroni Orde Baru teriak-teriak sok membela Papua, saya tertawa terbahak-bahak sambil terguling-guling. Rekam jejak sejarah tidak bisa dihapuskan oleh kata-kata.

Mereka dengan jelas terlihat sedang mengail di air keruh. Tapi saya yakin seberapa pun uang yang digelontorkan mereka untuk memprovokasi keadaan, tidak akan ada manfaatnya.

Papua punya kehormatan dan harga diri yang tinggi. Mereka tidak akan bisa melupakan penderitaannya saat Orde Baru berkuasa.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas