Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mengingat Pesan Gus Solah, Pelajarilah Sesuatu yang Tak Bisa Dilakukan Komputer
menghadapi era yang sudah serba digital dimana banyak pekerjaan manusia diambil alih mesin komputer sehingga mulai banyak terjadi pengurangan tenaga
Penulis: Husein Sanusi
Untuk itu, Gus Solah meminta kepada semua pihak agar tidak mempertentangkan Islam dan Indonesia, sebab fakta-fakta sejarah di Indonesia menunjukkan jika dua hal tersebut dipertentangkan yang kalah pasti Indonesianya.
“Tahun 2017 saya pernah ngobrol dengan Wiranto, ada yang mempertentangkan Islam dan Indonesia, kalau dipertentangkan Indonesianya yang kintir (hanyut),” jelas Gus Solah.
Gus Solah menyampaikan fakta-fakta sejarah mulai dari terjadinya perjanjian Gianti, Demak ke Mataram dan Majapahit semua musnah akibat mempertentangkan agama dan negara. “Kerajaan-kerajaan itu runtuh tapi Islamnya tetap kokoh,” kata beliau.
“Kita melihat perkembangan pesantren naik turun, pada 1899 jumlah pesantren sekitar 10 ribu, tahun 79 akhir pesantren tinggal 5 ribu, sekarang ini mendekati 30 ribu,” tambah Gus Solah.
Akhir-akhir ini pesantren mendapat minat besar dari masyarakat, yang jelas orang tua merasa di pesantren tidak ada tawuran, tidak ada narkoba, tidak ada pergaulan bebas, itu yang membuat orang tua memasukkan anaknya ke pesantren.
Gus Solah ingin pesantren tetap mandiri tidak diintervensi “Bantulah pesantren karena pesantren telah memberi telalu banyak pada pemerintah,” kata Gus Solah.
Di akhir sambutannya, Gus Solah menyampaikan kunci sukses bagi generasi yang akan datang. “Yang membuat orang berhasil adalah kejujuran, kemampuan komunikasi, disiplin, dan kemampuan menjual gagasan, itu yang diharapkan tumbuh dari pesantren,” kata beliau.
Kini Gus Solah telah pergi meninggalkan banyak warisan pemikiran brilian, meninggalkan pemikiran dan ide-ide yang bisa kita jadikan tuntunan untuk kemajuan ummat dan bangsa. Selamat Jalan Gus…