Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

in memorium: Lukman Niode Sang Legenda Kolam Renang Berpulang

Lukman Niode, sang legenda kolam renang, telah berbaring dengan tenang. Indahnya, Allah memilihkan untuknya, hari Jumat (17/4/2020).

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in in memorium: Lukman Niode Sang Legenda Kolam Renang Berpulang
ist
Ketua Umun IOA, Yayuk Basuki dan Sekjen IOA, Lukman Niode bersama petembak senior Asian Games 2018 

OLEH: M Nigara

TAK terasa, waktu berjalan sangat cepat. Satu lagi sahabat pergi dan tak mungkin kembali lagi. Satu lembar lagi catatan dalam daftar nama sahabat berkurang.

Lukman Niode, sang legenda kolam renang, telah berbaring dengan tenang. Indahnya, Allah memilihkan untuknya, hari Jumat (17/4/2020).

"Ngeri banget nih penyakit," kisah Wailan Walalangi, legenda tenis nasional sahabat Lukman Niode.

"Kalau gue sampe kena dan harus mati, dianterin gak ya? Yang penting gue minta hari Jumat," tambah Wailan yang mengaku kisah itu ia dapatkan dari Lingling, mantan atlet Olimpiade tenis meja Indonesia.

Ucapan itu adalah doa. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (QS. Qof: 18)

Apa yang diinginkan sang legenda, tampaknya tidak berpangku sebelah tangan. Ya, Allah telah memanggilnya sesuai harapannya.

Berita Rekomendasi

Tidak ada seorang Muslim pun yang meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah SWT akan menjaganya dari fitnah kubur. (HR. Ahmad no. 6582 dan At-Tirmidzi no. 1074). Itulah keistimewaannya.

Lukcy, begitu saya dan para sahabat menyapanya. Adalah perenang dengan sederet prestasi baik nasional mau pun internasional. Saya mulai mengenalnya sejak ia, Purnomo (pelari), Wailan Walalangi masih tinggal di sekolah ragunan, 1980an awal. catatan, Purnomo sudah lebih dulu berpulang, 2019.

Sebagai wartawan muda, saya bergaul dengan mereka yang relatif seusia. Kami hanya berselisih 3-5 tahun, dan mereka lebih muda dari saya. Kami cocok, dan kami menjalin persahabatan begitu rupa.

Kata mereka, saya wartawan yang paling sering menemui mereka di Ragunan. Jadi, saya nyaris tahu sikap dan sepak terjang mereka.

Selalu saja, setiap saya menyambangi Ragunan, ketiganya terlihat tak pernah jauh. Lucky sendiri sebenarnya sejak 1979 sudah pindah ke Los Angeles, Amerika.

PRSI punya program jangka panjang, mengirim dan menyekolahkan para perenang ke sana. Tapi setiap menjelang Sea Games, Lucky dan beberapa perenang, kembali Ragunan.

Tidak sampai di situ. Saya, Lucky, dan Purnomo pernah berada dalam satu yayasan Prestasi Anak Bangsa. Oom Ferry Sounoville, legenda bulutangkis, sebagai ketuanya. Yayasan punya gagasan indah tentang kesejahteraan bagi atlet dan mantan atlet. Tapi gagasan itu tidak berjalan dengan baik. Yayasan bubar di tengah jalan.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas