Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kue Tart di Medan Tempur Doni Monardo
Di sana sudah menanti Santi Monardo, sang istri didampingi putri sulung, Azzianti Riani Monardo dan si bungsu Adelwin Azel Monardo.
Editor: Choirul Arifin
"Semua yang menggunakan angkutan darat berangkat dengan mengantongi surat dinas dan juga surat kesehatan sesuai peraturan,” ujar Doni.
Seperti diketahui, merespon keputusan Menhub, maka Kepala Gugus Tugas sudah mengeluarkan Surat Edaran Gugus Tugas tentang penanganan Covid-19 nomor 4 tahun 2020 tentang perjalanan ke luar yang dikecualikan.
Kriteria yang dimaksud adalah perjalanan orang yang bekerja pada lembaga pemerintah atau swasta yang menyelenggarakan pelayanan Covid-19.
Kedua, pelayanan ketahanan dan pertahanan ketertiban umum, ketiga, pelayanan kesehatan, keempat pelayanan kebutuhan dasar, kelima pelayanan pendukung layanan dasar dan pelayanan fungsi ekonomi penting.
Baca: Sriwijaya Air Kembali Terbang Mulai 13 Mei 2020, Khusus Rute Domestik
Keenam adalah perjalanan pasien yang membutuhkan kesehatan darurat atau perjalanan orang yang keluarganya sakit keras atau meninggal dunia.
Juga repatriasi pekerja migran Indonesia dan warga Indonesia atau pelajar yang berada di luar negeri serta pemulangan orang dengan alasan khusus ke daerah asal.
Baca: Penelitian Dosen Unair: Puncak Penularan Virus Corona Pertengahan Mei, Mereda di Awal Agustus
Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, menjadi satu-satunya terminal di Ibukota yang dibuka untuk layanan transportasi antarkota antarprovinsi.
Ihwal kunjungan Doni ke Pulo Gebang sore itu, terkait pula dengan informasi yang sempat berkembang sebelumnya. Dikabarkan, Sabtu (9/5/2020), terminal Pulo Gebang penuh. Para calon penumpang berjubel.
Baca: Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Bukan karena Covid-19
Atas dasar kebutuhan check and recheck, Doni dan staf pun meluncur ke sana. Ketika ia jumpai kondisi tidak seperti yang diberitakan, Doni pun lega.
Ia sempat mengulang pernyataan sebelumnya, yang sempat dikutip secara keliru oleh beberapa media online.
Doni Monardo seperti dibenturkan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sebab, dalam berita itu terselip satu kata yang salah kutip, sehingga substansinya menjadi berbeda.
Kata yang dimaksud adalah “pemerintahnya” dan “pemberitaannya”.
Kalimat yang Doni katakan adalah, “Yang disampaikan pak Budi Karya belum tentu salah. Tetapi mohon maaf, pemberitaannya malah justru membuat rakyat bingung.” Sejumlah media menuliskan dengan benar, sebagian lain menulisnya salah, “....pemerintahnya malah justru membuat rakyat bingung”.
Syukuran Ulang Tahun