Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

'Point Break', Saatnya Beradaptasi dengan Corona

"Sekalipun usia di bawah 45 tahun, tapi memiliki riwayat penyakit bawaan, juga jangan coba-coba melanggar protokol kesehatan,” papar Doni Monardo.

Editor: Choirul Arifin

Mereka semua menjerit. Lolos dari serangan virus, belum meloloskan mereka dari himpitan ekonomi.

Dalam konteks itulah Pendeta Gilbert, pengasuh acara siraman rohani di salah satu stasiun televisi swasta itu, meluncurkan filosofi “surfing” atau berselancar.

Agar menjadi jelas positioning-nya, kiranya harus disebut di sini, bahwa Gilbert termasuk yang sepakat jika pemerintah mulai memberi sedikit keleluasaan pergerakan masyarakat agar bisa survive di tengah pandemi.

Meski begitu, ada syaratnya. Ia mengibaratkan masyarakat harus menjadi surfer atau peselancar.

Wabah virus corona, kita ibaratkan sebagai alunan ombak tinggi yang tak hanya harus ditaklukkan, namun juga dijaga keseimbanganya.

“Tanpa ombak, kita tidak bisa surfing. Karena saya mengibaratkan, jika masyarakat semua bisa menjadi peselancar yang baik, maka ombak setinggi apa pun, akan bisa dikendalikan bahkan ditaklukkan,” ujar Gilbert kelahiran Jakarta tahun 1966 itu.

Pdt Gilbert lantas menjelaskan, apa yang dimaksud dengan “masyarakat harus menjadi peselancar yang baik”.

Berita Rekomendasi

“Maksudnya, saya sambungkan dengan apa yang tadi kami bicarakan dengan pak Doni Monardo. Bahwa kuncinya adalah masyarakat taat menjalankan protokol kesehatan. Itu saja,” tegas Gilbert.

Baca: Hari Ini Kenaikan Kasus Baru Covid-19 Melonjak Paling Tinggi, Rekor Tertinggi di Jawa Timur

Artinya, kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan, adalah kunci mengendalikan wabah corona.

Rajin cuci tangan, mengenakan masker, jaga jarak, menghindari kerumuman massa, adalah protokol kesehatan “harga mati”. Barang siapa melanggar, besar risiko terpapar corona.

Masih ada tambahan syarat, khususnya bagi kelompok usia di atas 45 tahun. Apalagi, usia lanjut yang disertai penyakit penyerta seperti jantung, ginjal, paru-paru, hipertensi, diabetes dan lain-lain.

“Usia 45 tahun ke atas, dan punya riwayat sakit bawaan, jangan coba-coba melanggar protokol kesehatan. Risikonya sangat besar. Ini kata data, bukan kata saya," ujar Doni Monardo.

"Bahkan, sekalipun usia di bawah 45 tahun, tapi memiliki riwayat penyakit bawaan, juga jangan coba-coba melanggar protokol kesehatan,” papar Doni Monardo.

Kondisi itu juga harus dipahami oleh anggota keluarga. Dipahami oleh semua masyarakat, tanpa kecuali.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas