Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Secangkir Kopi Buat Menteri di Pendopo Theys Eluay (2)
Setelah memenuhi undangan dan berbicara dari hati ke hati dengan Doni Monardo, Boy akhirnya memaafkan pelaku pembunuhan terhadap ayahnya.
Editor: Dewi Agustina
![Secangkir Kopi Buat Menteri di Pendopo Theys Eluay (2)](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/muhadjir-doni-monardo-terawan-di-papua_1.jpg)
Tampak sudah, di mana keterkaitan Doni Monardo dengan keluarga Theys Eluay, demikian pula persinggungan dr Terawan dengan keluarga Theys.
Bagaimana halnya dengan Menko Muhadjir?
![Perjalanan Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkes Terawan Agus Putranto, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo, sejumlah anggota DPR RI (Komisi 8 dan 9), serta beberapa pejabat kementerian lain ke Papua.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/muhadjir-doni-monardo-terawan-di-papua_2.jpg)
"Saya terharu, karena dari tahun 2001 saya ke luar masuk Papua, baru pertama kali ini saya masuk ke rumah adat Sentani. Yang pertama itu ya hari ini," ujar Muhadjir, tampak sumringah.
Muhadjir juga menyampaikan apa yang sudah ia bicarakan dengan Yanto Eluay.
"Ya, tadi saya bicara-bicara dengan Pak Yanto. Demi melihat suasana semacam ini, saya merasa masa depan Papua akan tertata lebih baik," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Muhadjir kemudian menambahkan, "kalau semua masalah diselesaikan dengan spirit yang tadi Pak Yanto sampaikan, rasanya Papua ke depan jauh lebih cerah dari yang kita bayangkan."
Muhadjir lalu mengilas balik ke era ketika ia menjabat Mendikbud di Kabinet Jokowi periode pertama.
Ia mengingat, pernah memugar rumah adat yang ada di sekitar Danau Sentani. Ia concern dengan pelestarian rumah adat di seluruh Indonesia, termasuk Papua.
Karenanya, sebagai Menko PMK pun memastikan, bahwa program itu masih ia jalankan.
![Perjalanan Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkes Terawan Agus Putranto, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo, sejumlah anggota DPR RI (Komisi 8 dan 9), serta beberapa pejabat kementerian lain ke Papua.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/muhadjir-doni-monardo-terawan-di-papua.jpg)
"Untuk pembangunan atau pemugaran rumah adat, bisa melalui Kemenko PMK," katanya mantap.
Menurut Muhadjir, negara sangat peduli dengan keberadaan rumah adat sebagai cagar budaya.
"Seingat saya Papua ini kurang banyak yang mengajukan permohonan pembangunan atau pemugaran rumah adat, padahal alokasi anggaran untuk itu tersedia. Tapi tentu harus melalui pengajuan tertulis," tambahnya.
Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI Ace Hasan dan wakil Ketua Komisi 9 Melki Laka Lena mendukung apa yang disampaikan Menko Muhadjir.
Ace dan Melki yang berasal dari Fraksi Golkar--juga Theys yang juga warga Golkar--akan memberikan atensi khusus bagi pemberdayaan rumah rumah adat di Papua.
Terkait hal itu, tentunya sejalan dengan concern Presiden Joko Widodo. Dalam banyak kesempatan, Presiden Jokowi memperlihatkan perhatiannya yang besar terhadap nilai-nilai tradisi.
"Pak Presiden selalu bilang, kearifan lokal sebagai keunggulan daerah harus ditonjolkan," ujar Menko Muhadjir seraya meneguk secangkir kopi Papua di Pendopo Theys.
Bersambung ke tulisan ke-3
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.