Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
BUMN yang Selalu Gaduh, Luar Dalam Berseteru
Ada banyak tarik menarik kepentingan di BUMN. Mulai kepentingan bisnis, kepentingan politik hingga kepentingan ideologi.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Berikutnya Ombudsman mempertanyakan 564 orang yang rangkap jabatan di BUMN. Mahasiswa di berbagai daerah menyoroti masuknya WNA menjadi direksi BUMN yang sahamnya tidak ada sepeserpun di miliki asing.
Sebagian relawan Jokowi mempermasalahkan berbagai video yang isinya berupa kampanye Erick Thohir sebagai Capres 2024.
Di akhir Juli, Adian kembali muncul dengan membongkar data baru dengan 6.000 komisaris dan direksi titipan serta data PHK 3.225 pekerja di 9 BUMN sejak Febuari hingga Juli 2020.
Pernyataan Erick Thohir di berbagai media terkait menteri-menteri yang menitipkan nama-nama untuk menjadi komisaris dan direksi membuat hubungan antara Erick Thohir dan beberapa menteri juga menjadi gaduh.
Dalam satu kesempatan misalnya, Menteri PUPR sempat mengkritik BUMN yang tidak kunjung memberikan lahan di Batang untuk dibuatkan kawasan industri.
Apa yang berulang kali disampaikan Erick Thohir banyak partai yang juga menitipkan nama untuk menjadi komisaris dan direksi, justru menjadi awal kekesalan banyak partai terhadap Erick Thohir.
Di kemudian hari tuduhan itu dijawab Sekjen PDIP yang menyatakan hal itu tidak benar dan di buktikan kader PDIP yang duduk di BUMN sangat sedikit dibandingkan jumlah 7.200 posisi yang ada.
Blunder BUMN semakin menjadi jadi. Perbedaan data utang antara Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan, sekarang muncul lagi perbedaan kemampuan Bio Farma memproduksi vaksin Covid 19.
Presiden Jokowi katakan 100 juta vaksin pertahun, Erick Thohir katakan 250 vaksin juta pertahun sementara Dirut Bio Farma katakan kemampuan produksinya hanya 40 juta vaksin pertahun.
Sesumbar Erick kembali berbenturan dengan Presiden dan Dirut Bio Farma. Sekali lagi tampak Erick Thohir tidak melakukan koordinasi yang baik.
Kalau ditelisik lebih jauh, perseteruan Erick Thohir ternyata sudah seperti kanker stadium empat. Tidak hanya dengan Adian, NGO, mahasiswa dan relawan, tapi juga melebar ke menteri-menteri yang lain, hingga ke partai partai politik.
Lebih menyedihkan lagi jika mendengar rumor dari obrolan para petinggi BUMN, di internal kementrian juga terjadi situasi yang tidak sehat antara Wamen yang satu dengan yang lain.
Rivalitas pengaruh antara sesama staf khusus untuk bisa memasukkan orang-orang nya sebanyak mungkin di berbagai posisi strategis di BUMN.
Bahkan ada rumor saudara kandung Erick Thohir yang konon juga menjadi salah satu penentu keputusan Erick dalam berbagai kebijakan di BUMN.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.