Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Menelusuri Jalur Pelesir Raja Agung Majapahit Hayam Wuruk (2)

Naskah Nagarakretagama ditemukan di puri Cakranegara di Pulau Lombok pada 1894.Naskah itu disadur pad 1740 dari aslinya kitab Desawernnana.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Menelusuri Jalur Pelesir Raja Agung Majapahit Hayam Wuruk (2)
Kompas
Cagar budaya Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur. 

Untunglah kepala desa masih ingat lokasi kuna itu. Ternyata sekarang telah berganti nama menjadi Gampang, salah satu dusun di wilayah Desa Sumbertebu, letaknya di pinggir jalan raya Mojokerto-Pasuruan.

Seorang petani mengantarkan tim ke satu lahan yang letaknya dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk.

Kagenengan, itulah situs masa Majapahit, berjarak 15 km di sebelah timur ibukota Majapahit. GPS mencatat posisi Kagenengan: 7o 30’ 01” Lintang Selatan 112o 30’01,6” Bujur Timur.

Tempat itu hanya sebidang tanah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, yang kini menjadi tegalan milik penduduk. Di permukaan tanah, dijumpai pecahan-pecahan keramik Cina dan tembikar tipe Majapahit.

Bukti-bukti arkeologis di wilayah Pungging terdapat di Dusun Patung dan Desa Tunggal Pager, jaraknya 8,2 km di sebelah tenggara Situs Tebu.

Baca: Arkeolog Jatim Temukan Batuan Kuno, Diduga Tempat Tancapkan Panji Kerajaan Majapahit

Baca: Awalnya Warga Mimpi Bangunan Kerajaan, Ternyata Ditemukan Bata Besar, Diduga Peninggalan Majapahit

Sebuah lumpang batu kuna yang lubangnya dipenuhi kembang sesajen, terdapat di pekarangan rumah penduduk Dusun Patung.

Di Desa Tunggal Pager, bata-bata kuna berukuran besar terdapat di kompleks makam desa. Bangunan-bangunan cungkup makam hingga batu nisan menggunakan bata-bata peninggalan Majapahit.

Berita Rekomendasi

Kisah di Wewe terulang di situs ini, puluhan truk telah berhasil menjarah bata-bata warisan Majapahit. Tim kembali ke ibukota Majapahit.

Harapan untuk menyusul Hayam Wuruk semakin tipis. Jejaknya satu per satu terhapus oleh ulah manusia sekarang dengan menggusur situs-situs bekas desa yang dikunjunginya.(HABIS - Tulisan pernah dimuat majalah Intisari Septermber 1999)

*) Anda punya tulisan apa saja yang menarik, dan ingin dipublikasikan di Tribunners, kirim naskahnya ke redaksi.tribunners@gmail.com. Panjang naskah minimal 750 kata 

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas