Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Ucapan Puan adalah Doa dan Harapan yang Diperkuat dengan Basmalah

Pengadu itu membungkusnya dengan motif politik yakni dengan tudingan bahwa Mbak Puan telah menghina Sumatera Barat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ucapan Puan adalah Doa dan Harapan yang Diperkuat dengan Basmalah
IG@puanmaharaniri
Di hari Ulang Tahun ke-48, Ketua DPR Puan Maharani ziarah ke makam ayahnya, Almarhum HM Taufiq Kiemas. 

Demikian juga harusnya sikap kita ketika mendengarkan doa dari Puan Maharani, kita jawab dengan kata: Amiiiin Yaa Rabbal ‘Alamiin, agar doa itu dikabulkan Allah Subhanahu Wata’ala.

Sebab, mendoakan Fadli Zon dengan pengharapan ia menjadi anggota DPR yang memang mendukung kepentingan rakyat bukanlah menuding bahwa ia adalah bukan pendukung kepentingan rakyat.

Sama halnya, berdoa semoga Sumatra Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila bukan berarti bahwa Sumatra Barat adalah bukan pendukung Negara Pancasila.

Doa itu pengharapan tanpa disertai tudingan. Namanya doa ya doa, diawali dengan kata semoga, karena suatu pengharapan.

Lalu, kenapa kok bisa samai doa saja bisa menjadi bahan “gorengan politik” yang jelas ada unsure kesengajaan untuk melakukan “serangan politik” terhadap Mbak Puan Maharani?

Apakah ada manusia di muka bumi ini yang punya kuasa untuk menggugat doa seseorang? Terlebih doanya adalah doa pengharapan kebaikan, dan terlebih lagi doa itu disempurnakan dengan bacaan basmalah?

Kalau ada orang yang merasa punya hak untuk menggugat doa seperti itu, betapa hebatnya orang itu, sampai-sampai doa pun digugatnya.

Berita Rekomendasi

Apalagi, ternyata ada orang yang dengan jemawanya mengadukan Mbak Puan ke Bareskrim Mabes Polri, yang diadukan adalah kalimat: yang sangat jelas maknanya adalah kalimat doa.

Pengadu itu membungkusnya dengan motif politik yakni dengan tudingan bahwa Mbak Puan telah menghina Sumatera Barat.

Sebagai penutup tulisan ini, ada sebuah pertanyaan mengenai doa. Bagaimana: misalnya ketika penulis berdoa begini: Semoga pasangan Mulyadi-Ali Mukhni di Pilkada Sumatra Barat mengamini doa Mbak Puan. Bismillahirrahmanirrahim, apakah doa itu salah, dan akan digutat sebagai gorengan politik?

Jika doa itu di-Amiin-kan, dan dikabulkan, maka pengharapan akan terwujud. Bahwa Sumatra Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Pancasila.

* Rahmat Sahid : Wartawan Senior & Wakil Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas