Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Efektivitas Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) di Masa Pandemi Covid-19
Jaringan seluler terkadang jaringan tidak stabil karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler.
Penulis: tribunsolo
Editor: Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai salah satu upaya mencegah pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar setiap sekolah meminta peserta didiknya untuk belajar di rumah. Lantas, bagaimanakah efektifitas pembelajaran daring ini?
Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan peserta didik, tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.
Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Maka, solusinya guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).
Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)
Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial, seperti Whatsapp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom maupun media lainnya sebagai media pembelajaran.
Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan meskipun di tempat yang berbeda. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah.
Sekolah-sekolah tersebut tidak siap dengan sistem pembelajaran daring dimana membutuhkan media pembelajaran seperti handphone, laptop atau komputer.
Semua sektor merasakan dampak Covid-19, dunia pendidikan salah satunya. Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi baik peserta didik maupun orangtua peserta didik yang tidak memiliki handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan, sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut.
Beberapa peserta didik yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok.
Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran, akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi peserta didik dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring.
Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua peserta didik yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi peserta didik yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet.
Jaringan seluler terkadang jaringan tidak stabil karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini pun menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada peserta didik yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.
Ramai diberbagai media sosial yang menceritakan pengalaman orangtua peserta didik selama mendampingi anak-anaknya belajar baik positif maupun negatif. Kejadian ini memberikan kesadaran kepada orangtua dalam membimbing anak-anak dalam belajar di rumah.
Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan peserta didik terhadap pembelajaran daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring, tanpa persiapan yang matang.