Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Try Sutrisno: Mari Membangun Kolaborasi

Membangun kolaborasi. Berupaya lebih keras untuk bersama-sama melanjutkan kejayaan bulu tangkis agar tetap bertahan di arena Olimpiade.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Try Sutrisno: Mari Membangun Kolaborasi
Tribunnews.com/Yanuar Nurcholis Majid
Try Sutrisno 

Ia menjadi kebanggaan seluruh pecinta bulu tangkis. Bahkan mungkin membuat iri cabang olahraga lain.

Tuhan seakan memberi pencerahan kepada seluruh peserta Munas jelang penghujung 1985 di kota kelahirannya, Surabaya, untuk memilihnya secara aklamasi memimpin kepengurusan PB PBSI 1985-1989 menggantikan Ferry Sonneville.

Pak Try, yang saat terpilih sebagai ketum PB PBSI 1985-1989 tengah menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), setelah itu melesat bagai meteor. Dari Wakasad (1985), melompat ke Kasad (1986), melejit menjadi Panglima ABRI (1988), dan kemudian menjadi Wapres ke-6, sejak 1993.

Tak mengherankan jika apa yang diinginkan Pak Try Sutrisno bisa diwujudkan dengan mudah. Termasuk, dua peninggalannya yang bersejarah dan fenomenal: keberadaan PBI di Cipayung dan dana abadi.

Kendati demikian, pendorong utama dari keberhasilan Pak Try Sutrisno dalam membawa dan mengantar bulu tangkis berprestasi di era post-modern adalah karena kepiawaiannya dalam merangkul para pendampingnya di kepengurusan. Terutama, Ir.Aburizal Bakrie dan Ir.Justian Suhandinata.

Keduanya sama-sama diandalkan oleh Pak Try. Keduanya dipercaya menjadi pembantu utama Pak Try pada kepengurusan 1985-1989 dan 1989-1993. Pak Try sukses membuat dua sosok itu terlihat mesra di tengah perseteruan mereka.

Salam dan hormat saya juga untuk Pak Ical yang pada 15 November 2020 ini tepat berusia 74 tahun. Insya Allah masih sehat dan bahagia.

BERITA REKOMENDASI

Salam dan hormat saya juga untuk Bang Justian, yang 29 November nanti tepat berusia 69 tahun. Insya Allah juga tetap sehat dan bahagia.

Bulu tangkis Indonesia semakin besar karena kehebatan Pak Try Sutrisno dalam merawat dan membuat aura konflik dari kebesaran Aburizal Bakrie dan Justian Suhandinata menjadi penggerak kemajuan PBSI.

Adakah sosok lain dari pemimpin PBSI setelah itu yang mampu meredam konflik internal di kepengurusan menjadi faktor yang menguntungkan. Atau, memberi keuntungan.

Siapakah sosok pemimpin PBSI yang berhasil mengeliminasi kepentingan dari klub-klub besar, yang sejak dulu cenderung berpotensi mencengkeram dan memengaruhi proses pembinaan pemain di Pusat Bulu tangkis Indonesia (PBI)--pelatnas Cipayung?

Pak Try Sutrisno kukuh dan mampu berdiri tegar di tengah-tengah kecenderungan conflict of interest pengurus terasnya atau kepentingan klub itu. Pak Try mampu menghindari konflik yang bisa merusak organisasi.


Bang Justian Suhandinata, respek saya untuk Abang.

Justian bergabung dengan klub Tangkas pada 1957--enam tahun setelah klub itu berdiri. Justian kerja keras untuk membuat klub itu bertahan hingga sekarang, walau untuk itu ia harus berelaborasi dengan pihak lain. Maka, kita mengenal Bimantara Tangkas, Tangkas Specs, dan Tangkas Intiland.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas