Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pentahapan Vaksinasi Covid-19 Berdasarkan Panduan WHO

Indonesia dan beberapa negara di dunia sudah memulai vaksinasi COVID-19, sementara negara-negara lain akan segera menyusul.

Editor: Alfin Wahyu Yulianto
zoom-in Pentahapan Vaksinasi Covid-19 Berdasarkan Panduan WHO
HO/TRIBUNNEWS
Prof Tjandra Yoga Aditama - Guru Besar FKUI & Universitas YARSI.  - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO SEARO dan Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit & Kepala Badan Litbangkes Kemenkes RI 

Oleh: Prof Tjandra Yoga Aditama Guru Besar FKUI & Universitas YARSI. Mantan Direktur WHO SEARO dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes


TRIBUNNEWS.COM -
Indonesia dan beberapa negara di dunia sudah memulai vaksinasi COVID-19, sementara negara-negara lain akan segera menyusul.

Artinya kebutuhan akan vaksin di dunia akan terus meningkat. Di sisi lain, karena ini vaksin baru maka produksinya tentu juga tidak tak terbatas.

Karena itu World Health Organization (WHO) mengeluarkan panduan rekomendasi untuk kemungkinan pentahapan / prioritasi kelompok masyarakat mana yang akan di vaksin sesuai dengan ketersediaan vaksin di suatu negara.

Rekomendasi ini membagi tiga skenario ketersediaan vaksin, dan untuk masing-masing skenario disampaikan berbagai kemungkinan prioritas yang dapat dipilih oleh suatu negara, tentu dengan memperhatikan situasi lokal negara itu.

Skenario pertama adalah bila ketersediaan vaksin amat terbatas, hanya tersedia untuk 1 sampai 10 persen populasi di negara itu.

Dalam skenario pertama ini maka vaksin direkomendasikan diberikan pada dua kelompok. Pertama, disebut stadium 1a pada awal peluncuran vaksin, di mana vaksin direkomendasikan diberikan ke petugas kesehatan yang “berisiko tinggi sampai sangat tinggi” tertular penyakit COVID-19.

Berita Rekomendasi

Kelompok ke dua, disebut stadium 1b adalah kelompok usia tua yang risiko tinggi tertular. Batas usia yang dipilih disesuaikan dengan situasi epidemilogi negara setempat.

Kelompok usia tua memang patut jadi prioritas karena risiko tertular, risiko sakit menjadi berat dan risiko kematiannya tinggi.

Di sisi lain, kalau kelompok usia tua terlindungi dengan vaksin maka angka kesakitan dan angka kematian akibat COVID-19 di negara itu akan dapat menurun.

Skenario ke dua adalah kalau vaksin tersedia dalam jumlah terbatas, yaitu untuk 11 sampai 20 persen populasi suatu negara.

Ada lima pilihan prioritas yang mungkin mendapat vaksin di keadaan ini. Pertama adalah kelompok usia tua yang belum tercakup pada skenario pertama stadium 1b di atas.

Kedua adalah mereka yang punya ko-morbid (penyakit penyerta) yang secara jelas meningkatkan risiko untuk mendapat sakit COVID-19 yang berat dan bahkan kematian.

Ke tiga adalah kelompok sosio demografik tertentu yang juga secara nyata meningkatan  risiko untuk mendapat sakit COVID-19 yang berat dan bahkan kematian.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas