Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Presiden Jokowi, Awas Sabotase . . .

Ada komentar pedas bahwa, semakin lama, ketidakpercayaan pada virus Corona seakan bersaing-saingan dengan ketidakpercayaan pada pemerintah.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Presiden Jokowi, Awas Sabotase  . . .
Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi. 

Oleh:
 Anggota Komite I DPD RI Abdul Rahman Thaha

TRIBUNNERS - Ada komentar pedas bahwa, semakin lama, ketidakpercayaan pada virus Corona seakan bersaing-saingan dengan ketidakpercayaan pada pemerintah.

Sinisme itu jelas kontraproduktif terhadap perlunya kesatu-paduan kita dalam memerangi Covid-19.

Namun jika kita introspeksi, situasi pada waktu-waktu belakangan ini, harus diakui, menghadirkan tekanan yang kurang menyenangkan bagi pemerintah khususnya Presiden Jokowi.

BEM dari sekian banyak universitas, misalnya, semakin banyak yang memberikan julukan-julukan negatif terhadap Presiden Jokowi.

Dari lingkup kabinet dan lembaga negara sendiri pun mengemuka sejumlah situasi yang seperti berpola seragam.

Pertama, betapa pun Jokowi sudah sejak beberapa waktu lalu meminta percepatan penanganan Covid-19, namun ternyata terjadi penumpukan vaksin.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Jajarannya Hati-hati Saat Berkomunikasi Dengan Publik Terkait PPKM Darurat

Berita Rekomendasi

Target yang Jokowi tetapkan, yakni 1-2 juta orang divaksin per hari sepertinya tidak sungguh-sungguh coba direalisasikan.

Kedua, meski Jokowi meminta agar karyawan KPK yang tidak lulus TWK tidak diberhentikan, namun kafilah tetap berlalu.

Ketiga, walau Jokowi menekankan pentingnya kepedulian pada sesama dan laku prihatin lainnya, namun sejumlah pembantu Presiden justru tertangkap kamera melakukan plesir ke luar negeri.

Keempat, keputusan Jokowi membatalkan komersialisasi vaksin mengindikasikan bahwa jajaran pembantu Presiden selama ini tidak berkomunikasi apalagi memperoleh restu dari Jokowi.

Untuk kesekian kalinya Jokowi harus tampil langsung ke hadapan publik menganulir "kebijakan" jajaran pemerintah sendiri.

Kelima, adanya sekian banyak rencana pengenaan dan penaikan pajak terkesan sebagai langkah yang kontras dengan Jokowi yang selama ini acap dicitrakan sebagai sosok sederhana dan peduli pada rakyat kecil. Keenam, dalam situasi krisis kesehatan akibat pandemi, alokasi anggaran infrastruktur justru naik berlipat-lipat.

Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang atau Tidak? Jokowi: Ini Hal yang Sangat Sensitif

Patut dipertanyakan, apakah pembantu Presiden telah memberikan masukan yang tidak peka kepada Jokowi, ataukah bahkan mereka kini bekerja dalam dimensi yang berbeda dengan presidennya.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas