Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Tawakkal dan Koherensi Hati

Koherensi juga berdampak pada keseimbangan body, otak, dan hati. Keseimbangan tersebut dapat menghantarkan seseorang memiliki self-control

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Tawakkal dan Koherensi Hati
Istimewa
Ubaydillah Anwar | Heart Intelligence Specialist 

Tawakkal dan Koherensi Hati

Ubaydillah Anwar, CSC, CPT.  | Heart Intelligence Specialist

TRIBUNNEWS.COM - Lima tahun lalu, sekitar medium Mei 2017, saya termasuk fasilitator pembekalan UMKM oleh Dinas Perindustrian Kab. Cibinong, Bogor. Pesertanya sekitar 30-an pengrajin. Salah satunya adalah Pak Kahar, seorang pengrajin furnitur dari bambu.

Lelaki berusia 42 tahun itu bercerita bagaimana ia membuat dan menjual hasil karyanya. Ia desain ranjang, kursi, atau furnitur lain lalu ia pikul keliling ke kampung-kampung. Hasilnya, ia pakai untuk bayar kontrakan, makan, biaya sekolah anak-anak, dan lain-lain.

“Anak saya enam Pak . . .,” jelasnya polos. Peserta lain penasaran, bagaimana bisa jualan keliling dapat digunakan untuk menghidupi enam anak. “Kalau tidak laku, lalu anak-istri Bapak makan apa?” tanya seorang peserta sambil setengah bercanda.

Dengan sangat meyakinkan, lelaki berkulit coklat itu menjawab. “Belum pernah tidak laku saya jualan keliling. Pokoknya, begitu keluar rumah, saya sudah tawakal kepada Allah. Ada aja yang beli. . . .,” paparnya mengisahkan pengalaman selama bertahun-tahun. 

Semua orang bisa paham bahwa dengan berjualan keliling mungkin sulit untuk memiliki tabungan atau deposito ratusan jutaan. Tapi yang menarik menurut saya adalah Pak Kahar telah menerapkan konsep tawakal dengan sungguh-sungguh.

Berita Rekomendasi

Dan sebagai balasan, hidupnya mendapatkan garansi dari langit. "Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya," (QS. Ath-Thalaaq: 3).

Garansi langit tidak memandang status sosial, ekonomi, pendidikan atau berbagai kualifikasi buatan manusia. Garansi hanya peduli pada siapa yang mau mempraktikkan, titik. Apakah garansi dapat membuat orang kaya? Kaya itu bab lain. Orang bener bisa kaya dan bandar narkoba juga bisa kaya.

Tingkatan Tawakal

Tawakal adalah ibadah hati. Oleh Ibn Taymiyah dikatakan ibadah hati inilah yang menjadi pokok. Ibadah lisan dan anggota lain adalah cabang atau penyempurna (mukmilah). Bahkan Ibnu Qoyyim menyatakan bahwa ibadah hati ini jauh lebih diwajibkan. Tanpa ibadah hati, ibadah anggota badan yang lain salah sasaran.  

Karena berupa ibadah hati, maka ketika seseorang bertawakal tidak lantas menghentikan pikirannya untuk berpikir. Atau menghentikan kaki, tangan, mata, dan lain-lain untk diam.  Rasulullah SAW mengajarkan, “Ikat dulu ternakmu barulah tawakal, “ demikian hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzy.

Mengenai pengertian tawakal, ulama tasawuf sudah banyak menjelaskan dengan berbagai pandangan. Tapi kalau kita telaah, ada tiga kata kunci yang konsisten dalam penjelasan tersebut. Yaitu: menyerahkan (tafwidh), percaya sepenuhnya (ats-tsiqoh), dan bergantung (al-i’timad).

Orang yang bertawakal itu menyerahkan urusan yang di luar kontrolnya kepada Allah, seperti hasil dari usaha. Orang yang bertawakal itu percaya penuh atas pertolongan Allah atau hasil yang ditakdirkan Allah. Orang yang bertawakal itu hanya mengandalkan Allah SWT, meskipun tetap butuh manusia seperti kerjasama.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas