Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Doni Bertanya, “Ligna” Sekarang di Mana?
Tidak berhenti sampai di situ. Mantan Kepala BNPB (2019-2021) itu juga menyodorkan fakta yang mencengangkan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM - Ada pertanyaan menggelitik dari Ketua Umum PPAD, Letjen TNI Purn Dr HC Doni Monardo, “Anda tahu produsen furniture merek Ligna kan? Yang iklannya ‘kalau sudah duduk lupa berdiri’.
Nah, sekarang Ligna ke mana?”
Doni melempar pertanyaan itu saat memberi pemaparan di acara tatap muka bersama pengurus pusat PPAD dan para ketua PPAD provinsi, di Hotel Yuan Garden, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).
“Sekarang yang ada hanya Ikea. Itu artinya, kita ‘dijajah’ Ikea. Sementara, Ligna yang milik putra bangsa, tergusur,” kata Doni, prihatin.
Tidak berhenti sampai di situ. Mantan Kepala BNPB (2019-2021) itu juga menyodorkan fakta yang mencengangkan.
“VOC yang bercokol di tanah air kita tiga abad lebih, saat ini menjadi salah satu perusahaan terkaya di dunia. Asetnya mencapai 7,9 triliun US dollar (sekitar Rp 115 kuadriliun rupiah). Sedangkan APBN kita, belum pernah lebih dari Rp 3.000 triliun. Bandingkan!” kata Doni seraya menambahkan, “kekayaan itu sebagian besar disumbang dari hasil rempah-rempah kita.”'
Baca juga: “Bapak Air”, Pangkostrad Maruli Serta Pengakuan Doni Monardo
Berbicara di hadapan lebih dari 100 orang pengurus PPAD pusat dan daerah, Doni begitu antusias mengajak para purnawirawan untuk berbuat untuk bangsa. Ketika pengabdian sebagai prajurit berakhir, bukan berarti selesai pula dalam bertugas dan mengabdi kepada bangsa dan negara.
Bedanya, jika dulu memanggul senjata, utamanya di bidang keamanan dan pertahanan negara, saat ini lain.
“Sekarang kita berjuang untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Karena itulah, Doni Monardo menegaskan ihwal politik PPAD ke depan. Bukan politik praktis kekuasaan, melainkan politik kesejahteraan.
“Yang urus politik praktis sudah ada, yakni partai politik. Yang mengurus ideologi dan konstitusi juga sudah ada. Para purnawirawan saya ajak untuk mengurus kesejahteraan dengan membangun jiwa wirausaha,” ujarnya.
Langkah Doni bukan ambisi pribadi. Ia pun mengilas balik, saat dirinya dipercaya para senior menjadi Ketum PPAD 2021 – 2025 pada Munas IV PPAD, 14 – 15 Desember 2021. Doni menggantikan Letjen TNI Purn Kiki Syahnakri.
“Para senior dan sesepuh menghubungi saya. Mereka kurang lebih mengatakan, ‘Don, kamu sudah melakukan banyak hal, tapi ada satu yang belum, yaitu mensejahterakan purnawirawan,” ujar Doni menirukan pesan para senior kepadanya.
“Itulah yang menjadi pemikiran saya. Lebih baik hari ini dan ke depan kita memikirkan diri sendiri dan lingkungan kita, syukur-syukur bisa membantu negara. Kalau dulu kita berjuang, terutama bapak-bapak yang lebih senior, di berbagai medan operasi, melawan Belanda di Papua, operasi Seroja, Operasi di Kalimantan Utara, dan lain-lain. Terakhir, dalam keadaan sulit kerusuhan Mei 1998, TNI termasuk ambil bagian menjaga keutuhan NKRI yang hampir pecah,” papar Doni.