Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kisah VOC dan Janji Doni Monardo Pada Ganjar Pranowo

Ketum PPAD, Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo melempar senyum ke arah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Kisah VOC dan Janji Doni Monardo Pada Ganjar Pranowo
Istimewa
Ketua Umum DPP PPAD periode 2021 – 2026 Doni Monardo bersama pengurus DPD PPAD Jawa Tengah di Ghra Ahmad Yani, Semarang Rabu (16/2/2022) 

“Suatu ketika, saya keliling bersama pak Egy (Egy Massadiah, red), di berbagai restoran kami menemukan menu penutup dari olahan sagu. Artinya, dengan kemasan yang khusus, produk asal Indonesia bisa menjadi produk yang berharga mahal,” ujarnya.

Belum lagi soal kopi. Peluang usaha kopi juga sangat besar. Saat ini, salah satu produsen kopi terbesar Indonesia, Kapal Api, masih mengimpor 300.000 ton kopi robusta dari negara asing. “Makanya, kalau saya ditawari kopi robusta, saya selalu menolak. Sebab, saya tahu, itu kopi impor. Saya pilih kopi arabica produk bumi Indonesia,” kata Doni sambil tertawa.

Doni mengaku penyuka kopi. Dulu, ke mana pun ia membawa kopi Puntang, Garut – Jawa Barat. Belakangan, ia beralih ke kopi dari NTT, rasanya sedikit lebih enak dari kopi Puntang. “Ini sekalian saya promosi kopi dalam negeri. Masih ada lagi kopi enak, seperti kopi Mandailing. Mari jadikan ngopi menjadi budaya, menggantikan teh. Sebab, teh bukan budaya kita,” ajak Doni.

Sektor lain yang disampaikan Doni dalam pengarahannya di depan pengurus dan anggota PPAD Jawa Tengah, adalah soal potensi perikanan. Dikatakan, PPAD pusat sudah menjajaki kerja sama dengan aplikasi “Fish On”. “Dengan aplikasi itu, nelayan tidak lagi mencari ikan, tetapi menangkap ikan. Aplikasi itu mengarahkan kapal ke titik ikan berada. Aplikasi itu bahkan memungkinkan memutus mata rantai rente, agar nelayan mendapatkan penghasilan yang lebih besar,” ujar Doni.

BERITA REKOMENDASI
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas