Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Mari Bicara Mangrove Nusa Kambangan

Jika sampai mangrove punah di Indonesia, (salah satu) sumber makanan akan punah juga di dunia, sebab mangrove hanya tumbuh di daerah tropis.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mari Bicara Mangrove Nusa Kambangan
Istimewa
Doni Monardo saat kunjungan ke Nusakambangan, Desember 2020 

Ironisnya banyak pejabat tidak paham. Mereka hanya senang melihat rakyatnya kelihatan lebih makmur, PAD naik.
Banyak kepala daerah yang prinsipnya ekonomi bagus. Begitu banjir bandang menerjang, musnah semua.

"Jangan bermain-main dengan alam. Jika kita merusak alam, alam akan merusak kita. Ini given. Tak bisa dihindari," tandasnya.

Doni mengingatkan, pembangunan tanpa memperhatikan aspek lingkungan, sama saja dengan menggelar karpet merah bagi datangnya bencana alam. Di Bandung, Cimahi, Sumedang, tiap tahun longsor.

Daerah kemiringan yang harusnya tidak boleh dibangun rumah, diizinkan untuk pembangunan perumahan. Ke depan, tidak boleh terjadi lagi.

"Seperti yang terjadi sekarang, mereka kena imbas banjir dan longsor, harusnya yang memberi izin bertanggung jawab," kata Doni, keras.

Doni, tak bosan-bosan mengingatkan kepada pihak perbankan untuk tidak memberikan pinjaman bagi pembangunan proyek yang tidak berwawasan lingkungan.

Doni mengilas peristiwa tahun 2015, saat Indonesia tercatat sebagai negara penyumbang emisi terbesar dunia.

Berita Rekomendasi

Kebakaran hutan periode Agustus – November 2015, mencapai 2,6 juta hektare.

World Bank mencatat kerugian ekonomi mencapai 16,2 miliar dollar AS.

Sekadar membandingkan, kerugian akibat tsunami Aceh tahun 2004, yang menelan korban jiwa tak kurang dari 200 ribu orang, membukukan angka kerugian ekonomi sebesar 7 miliar dollar AS.

"Artinya apa, kerugian karena bencana asap, lebih parah dibanding bencana tsunami Aceh 2004," papar Doni.

Setelah itu, pemerintah berupaya menjaga supaya lahan gambut tidak sampai terbakar. Caranya, menjaga lahan gambut tetap basah berair dan berawa. Salah satu program yang dilakukan adalah memelihara ikan gabus.

Mengapa gambut mudah terbakar? Dan ketika terbakar sangat sulit dipadamkan? Karena kedalaman gambut kita lebih dari tujuh meter, bahkan ada yang 30 meter lebih.

Kita sudah membuktikan, ketika gambut kering lalu terbakar, berapa pun jumlah helikopter memuntahkan water bombing, tidak akan kuasa memadamkannya.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas